Penagar.id – Seorang dokter asal Inggris yang menjadi relawan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, mengungkap kondisi memprihatinkan yang dialami anak-anak di Gaza.
Ia menyebut banyak dari mereka mengalami luka serius akibat kekerasan bersenjata, khususnya di sekitar lokasi distribusi bantuan kemanusiaan.
Nick Maynard, dokter bedah gastrointestinal, menyampaikan bahwa dirinya dan tim medis menemukan pola cedera yang berulang pada para pasien anak.
Banyak dari korban yang datang mengalami luka di bagian tubuh tertentu secara seragam dalam satu hari.
“Pada suatu hari semuanya akan berupa luka tembak di perut, di hari lain semuanya akan berupa luka tembak di kepala atau leher, di hari lain lagi akan berupa luka tembak di lengan atau kaki,” kata Maynard dalam program ‘Today’ BBC Radio 4 seperti dikutip dari *Arab News*.
Maynard menyebut lokasi distribusi bantuan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza kini tidak lagi sepenuhnya aman.
Menurutnya, banyak anak yang menjadi korban di sekitar area tersebut.
“Mereka memutuskan untuk menembak kepala hari ini, leher besok, testis lusa,” ujarnya.
Berdasarkan catatannya, sejak Mei 2025 setidaknya ratusan warga yang mendatangi lokasi distribusi bantuan mengalami kekerasan dan kehilangan nyawa.
Maynard juga menyoroti tingginya angka malnutrisi pada pasien anak, yang berdampak langsung pada proses pemulihan pascaoperasi.
Ia menilai, kekurangan gizi menjadi faktor besar yang memperburuk kondisi pasien yang mengalami luka.
“Saya belum pernah melihat begitu banyak pasien meninggal karena mereka tidak mendapatkan cukup makanan untuk pemulihan,” ujarnya.
Ia menyerukan pentingnya jalur kemanusiaan yang aman, serta distribusi pangan yang merata dan tidak terganggu, agar anak-anak Gaza memiliki peluang lebih besar untuk selamat dari krisis kesehatan yang kini mereka hadapi.