Advertising - Scroll untuk lanjut
Mancanegara

Kisah Aktivis Lingkungan Swedia saat Ditangkap dan Dipaksa Cium Bendera Israel

×

Kisah Aktivis Lingkungan Swedia saat Ditangkap dan Dipaksa Cium Bendera Israel

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Bendera Israel.(Foto : Shutterstock)
Ilustrasi. Bendera Israel.(Foto : Shutterstock)

Penagar.id – Ketegangan di perairan Timur Tengah kembali meningkat setelah tentara Israel membajak seluruh kapal yang tergabung dalam misi Global Sumud Flotilla (GSF) pada Rabu (1/10/2025).

Armada yang terdiri dari 42 kapal kemanusiaan itu tengah berlayar membawa bantuan untuk warga Gaza yang porak poranda akibat perang berkepanjangan.

Dalam insiden tersebut, ratusan relawan, aktivis, hingga jurnalis turut ditangkap. Total ada 461 orang dari berbagai negara yang kini berada dalam tahanan Israel.

Salah satu tokoh yang ikut ditahan adalah Greta Thunberg, aktivis lingkungan asal Swedia yang dikenal vokal mengecam agresi Israel di Gaza.

Baca Juga :  Ratusan WNI di Luar Negeri Turun ke Jalan, Dukung Aksi Demonstrasi di Indonesia

Greta sendiri sempat merekam pesan singkat sebelum ditangkap. Dalam video yang kini beredar luas, ia menyampaikan kemungkinan dirinya dan rekan-rekan menghadapi situasi berbahaya.

Laporan dari sejumlah media menyebutkan, Greta diduga mengalami kekerasan fisik saat penangkapan berlangsung.

Sejumlah relawan yang telah dideportasi dari Israel menuturkan bahwa tentara Israel memperlakukan Greta dengan kasar.

Jurnalis asal Turki sekaligus peserta Armada Gaza Sumud, Ersin Celik, mengatakan kepada media lokal bahwa ia menyaksikan langsung bagaimana Greta diperlakukan tidak manusiawi.

Ersin Celik bahkan menggambarkan saat Greta Thunberg “diseret di tanah” dan “dipaksa mencium bendera Israel” oleh tentara Zionis.

Nama Greta Thunberg dikenal luas sejak 2018 ketika ia memulai aksi “Skolstrejk för klimatet” (Mogok Sekolah untuk Iklim) di depan parlemen Swedia.

Baca Juga :  Aksi Protes Gen Z di Maroko Masuki Hari ke-7, Ini Tuntutannya

Perempuan bernama lengkap Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg itu lahir pada 3 Januari 2003 dari pasangan penyanyi opera Malena Ernman dan aktor Svante Thunberg.

Sejak saat itu, Greta menjadi simbol perjuangan muda terhadap perubahan iklim dan berbicara di berbagai forum internasional seperti Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim serta Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Majalah TIME bahkan menobatkannya sebagai “Person of The Year”, menggambarkan Greta sebagai wajah muda yang menggerakkan jutaan remaja di seluruh dunia untuk memperjuangkan keadilan lingkungan.

Baca Juga :  Presiden Korea Selatan Ditangkap!

Saat perang Gaza kembali berkobar, Greta memilih terlibat langsung dalam misi kemanusiaan. Ia bergabung dengan Freedom Flotilla Coalition pada Juni 2025 dalam upaya menembus blokade Israel.

Perjalanan serupa kembali dilakukannya pada September melalui armada Global Sumud Flotilla, konvoi sekitar 45 kapal bantuan yang berlayar dari Spanyol menuju Gaza sejak 12 September 2025.

Namun, misi tersebut berakhir tragis. Seluruh armada ditangkap pasukan Israel, termasuk Greta Thunberg yang kini disebut akan segera dideportasi, menurut pernyataan otoritas Israel.

** Baca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu di Channel WhatsApp Penagar.id. Klik disini