Penagar.id – Mantan bek Manchester United, Axel Tuanzebe, resmi menggugat klub lamanya dengan tuntutan senilai lebih dari £1 juta atau sekitar Rp22 miliar.
Pemain yang kini memperkuat Burnley itu menuduh tim medis Setan Merah melakukan kelalaian dalam menangani cedera punggung parah yang dideritanya, hingga berdampak besar pada kariernya di dunia sepak bola profesional.
Tuanzebe mengklaim bahwa Manchester United gagal memberikan penanganan medis yang memadai saat dirinya mengalami cedera punggung pada Januari 2020.
Cedera yang semula hanya berupa retakan stres di tulang belakang itu, disebut berkembang menjadi kondisi kronis akibat kesalahan prosedur penanganan.
Dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Tinggi London, pemain berusia 27 tahun tersebut menuding klub tidak segera memberinya waktu istirahat dan lalai merujuknya ke dokter spesialis tulang belakang olahraga.
Akibat dari keterlambatan itu, cedera di sisi kiri tulang belakangnya berkembang menjadi retakan kronis tingkat empat, sementara bagian kanan juga ikut terdampak.
“Apabila Manchester United memberikan perawatan yang sesuai, saya bisa menghindari rasa sakit dan tetap bermain di level tertinggi tanpa hambatan,” demikian bunyi pernyataan dalam gugatan Tuanzebe seperti dikutip Sky Sports News.
Tuanzebe merupakan lulusan akademi Manchester United yang bergabung sejak usia delapan tahun dan tampil sebanyak 37 kali untuk tim utama.
Ia meninggalkan Old Trafford pada akhir musim 2022/2023, sempat memperkuat Ipswich Town, sebelum akhirnya bergabung dengan Burnley pada musim panas lalu.
Dalam berkas gugatan, Tuanzebe menyebut masih merasakan “nyeri dan ketidaknyamanan yang signifikan” sejak Juli 2022.
Ia menilai kelalaian tim medis United membuatnya kehilangan kesempatan tampil maksimal dan menurunkan potensi penghasilan sebagai pesepak bola profesional.
Pihak Manchester United menolak memberikan komentar ketika dimintai tanggapan oleh Sky News.
Kini, Tuanzebe mulai pulih dan tampil reguler di bawah asuhan Scott Parker, bahkan menjadi starter dalam lima laga terakhir Premier League.
Namun, luka lama akibat cedera itu kini berujung pada gugatan hukum terhadap klub yang telah membesarkannya selama 17 tahun.






