Mancanegara

Kampanyekan Dedolarisasi, Putin Ajak Negara BRICS Tak Bergantung di Dolar AS

×

Kampanyekan Dedolarisasi, Putin Ajak Negara BRICS Tak Bergantung di Dolar AS

Sebarkan artikel ini
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto : TASS)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto : TASS)

Penagar.id, NASIONAL – Presiden Rusia Vladimir Putin mengajak negara-negara anggota BRICS agar tidak bergantung pada Dollar AS atau dedolarisasi.

Melansir Business Insider, Putin juga menyerukan untuk melakukan transaksi perdagangan menggunakan mata uang lokal di pertemuan KTT BRICS.

“Pertumbuhan pembayaran dalam mata uang lokal memungkinkan untuk mengurangi biaya pembayaran utang dan meningkatkan kemandirian keuangan negara-negara anggota BRICS,”

“Hal ini juga untuk memitigasi risiko geopolitik di dunia saat ini dengan memisahkan pembangunan ekonomi dari politik,” ujar Putin dalam sebuah pertemuan dengan Presiden BRICS New Development Bank Dilma Rousseff melansir Business Insider, Jumat (25/10/2024),

Baca Juga :  Trump Sebut Gaza Proyek Real Estate, Rencanakan Relokasi Warga Palestina

Sebetulnya, Sejatinya, negara-negara anggota BRICS sudah lama menggaungkan dedolarisasi.

Hal ini sebagai langkah untuk memutus ketergantungan pada dolar AS dalam melakukan perdagangan internasional.

BRICS menyadari bahwa tantangan terbesarnya itu menggulingkan dollar AS yang telah menjadi acuan tatanan keuangan global.

Baca Juga :  Trump Kirim Amunisi yang Ditangguhkan Biden ke Israel

Dedolarisasi adalah salah satu prioritas Putin karena dinilai sangat positif apabila terjadi penguatan dalam mata uang lokal.

Bahkan, sebelum KTT BRICS, Putin telah berkeliling dunia dan berbicara rencana itu dengan negara-negara ekonomi besar Asia seperti Cina, India, Vietnam, dan Indonesia.

BRICS merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang menyumbang seperlima dari perdagangan global.

Baca Juga :  Israel Serang RS Indonesia di Gaza: Listrik Padam, Pasien dalam Bahaya

Ada 13 negara mitra baru BRICS, termasuk Indonesia. Selain itu, ada pula Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.

Ke-13 negara itu kini bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra, meskipun belum menjadi anggota penuh.(*)

 

Baca selengkapnya di Sini 

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel

You cannot copy content of this page