Penagar.id, NASIONAL – Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari Palestina dan bukan sekadar alat tawar-menawar dalam kepentingan politik global.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, sebagai respons terhadap laporan bahwa Presiden AS Donald Trump berencana mengambil alih Gaza.
China menyampaikan keprihatinannya atas penderitaan rakyat Gaza yang terdampak konflik berkepanjangan. Menurut Guo Jiakun, situasi di Gaza saat ini sangat mengenaskan akibat perang yang telah menghancurkan wilayah tersebut.
“Oleh karena itu, komunitas internasional, terutama negara-negara besar, harus bergandengan tangan untuk membuat Gaza menjadi lebih baik, bukan semakin buruk, dengan menyediakan bantuan kemanusiaan dan membantu dalam rekonstruksi,” ujar Guo Jiakun dikutip dari Middle East Eye via CNN Indonesia.
China menegaskan dukungannya terhadap prinsip bahwa Gaza harus diperintah oleh rakyat Palestina sendiri.
Selain itu, solusi dua negara dianggap sebagai jalan utama menuju perdamaian yang adil dan permanen.
Rencana Donald Trump terkait Gaza menuai kontroversi besar di komunitas internasional.
Ia dikabarkan memiliki gagasan untuk mengambil kendali atas Gaza dengan wacana pemindahan penduduk Palestina ke negara-negara tetangga seperti Mesir, Yordania, bahkan Indonesia.
Usulan ini mendapat penolakan keras dari banyak pihak, termasuk negara-negara Arab dan organisasi internasional, yang menilainya sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan bentuk pembersihan etnis.
Selain itu, kebijakan Trump sebelumnya, seperti pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017 dan pemindahan Kedutaan Besar AS ke kota tersebut, telah memperburuk ketegangan dan semakin memperdalam konflik Israel-Palestina.
China menegaskan kesiapan bekerja sama dengan komunitas internasional demi mewujudkan solusi dua negara sebagai jalan keluar yang adil bagi konflik Israel-Palestina.
“China siap bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mewujudkan solusi dua negara sebagai jalan fundamental ke depan,” kata Guo Jiakun.
“Kami mendukung penyelesaian politik yang adil dan segera atas isu Palestina, yakni dengan mendirikan negara Palestina yang merdeka, berdaulat penuh, berdasarkan perbatasan 1967 dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tegasnya.(*)