Mancanegara

Trump Sebut Gaza Proyek Real Estate, Rencanakan Relokasi Warga Palestina

×

Trump Sebut Gaza Proyek Real Estate, Rencanakan Relokasi Warga Palestina

Sebarkan artikel ini
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: REUTERS/Tom Brenner)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: REUTERS/Tom Brenner)

Penagar.id, NASIONAL – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menuai kontroversi. Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel, ia menyebut Jalur Gaza sebagai “pengembangan real estate untuk masa depan.”

Trump bahkan menegaskan bahwa warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali ke wilayah tersebut.

Trump menambahkan bahwa dirinya berencana membangun “komunitas yang indah” bagi warga Palestina yang akan direlokasi dari Gaza.

Pernyataan itu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya pada Selasa (11/2/2025), menegaskan sikap Trump yang mendukung pengambilalihan Gaza oleh AS. Ia menyatakan bahwa “Saya akan memilikinya,” merujuk pada wilayah yang kini dihuni lebih dari dua juta warga Palestina yang terdampak perang.

Baca Juga :  Perintah Trump: AS Bakal Rilis Dokumen Pembunuhan John F Kennedy

Trump juga menyebut ada enam lokasi alternatif di luar Gaza bagi warga Palestina yang akan direlokasi. Rencana ini segera menuai penolakan dari berbagai pihak, terutama negara-negara Arab yang menganggapnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

Ketika ditanya mengenai hak warga Palestina untuk kembali ke Gaza yang hancur akibat perang, Trump dengan tegas menyatakan: “Tidak, mereka tidak akan melakukannya, karena mereka akan memiliki perumahan yang jauh lebih baik.”

“Dengan kata lain, saya sedang membahas soal membangun tempat permanen untuk mereka karena jika mereka harus kembali sekarang, maka akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum Anda bisa melakukannya — tempat itu tidak layak huni,” ujarnya.

Baca Juga :  AS Desak Ukraina Bayar Bantuan Perang, Bisa dengan Uang atau Minyak

Rencana ini pertama kali diungkapkan Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Selasa (4/2).

Pernyataan tersebut memicu kemarahan warga Palestina dan mendapat penolakan dari komunitas internasional.

Meski mendapat banyak kritik, Trump tetap bersikeras bahwa relokasi adalah solusi terbaik bagi warga Palestina yang terdampak perang Israel-Hamas. Ia juga menyebut bahwa Mesir dan Yordania harus ikut menampung mereka.

Baca Juga :  Sungai Besar di Brasil Berubah Hijau Zamrud

Dalam wawancara dengan Fox News Channel, Trump mengulang kembali idenya mengenai pembangunan permukiman baru bagi warga Palestina.

“Bisa ada lima, enam lokasi, bisa juga dua lokasi. Tapi kita akan membangun komunitas yang aman, agak jauh dari tempat mereka berada, tempat semua bahaya berada,” sebut Trump.

“Sementara itu, saya akan memiliki ini. Anggap saja sebagai pengembangan real estate untuk masa depan. Itu akan menjadi sebidang tanah yang indah. Tidak ada banyak uang yang dikeluarkan,” imbuhnya.(*)

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel

You cannot copy content of this page