Hiburan

5 Pesan Tulus dalam Lagu Gie “Cinta Kembang Api”

×

5 Pesan Tulus dalam Lagu Gie “Cinta Kembang Api”

Sebarkan artikel ini
5 pesan tulus dalam Lagu Gie yang berjudul "Cinta Kembang Api." (Foto : Dok. Istimewa)
5 pesan tulus dalam Lagu Gie yang berjudul "Cinta Kembang Api." (Foto : Dok. Istimewa)

Penagar.id – Musik sering kali menjadi medium untuk menyampaikan perasaan yang mendalam, dan lagu berjudul “Cinta Kembang Api” dari Gie adalah salah satu contohnya.

Dengan lirik yang penuh makna dan metafora yang kuat, lagu ini menggambarkan cinta yang tulus, tak menuntut balasan, dan tidak memaksa seseorang untuk selalu bersinar demi orang lain.

Lagu ini pertama kali dipublikasikan pada 10 Oktober 2015, delapan tahun yang lalu. Diciptakan oleh Sulung Pamanggih, lagu ini merupakan bagian dari album Kopi Blues EP, yang didistribusikan oleh label Euforia Digital.

Secara lirik, Cinta Kembang Api bercerita tentang seorang pujangga yang jatuh cinta dan mengungkapkan perasaannya lewat kembang api yang dimajaskan.

Kembang api melambangkan cinta yang berkilau indah tetapi hanya sesaat, sementara malam adalah simbol cinta yang tenang dan bertahan lama.

Dari lagu ini, kita bisa mengambil lima pesan tulus tentang makna mencintai dengan lebih dewasa dan tanpa pamrih.

1. Cinta Bukan tentang Keindahan Sesaat

Sejak awal, lagu ini sudah menegaskan bahwa cinta yang baik bukanlah yang hanya bersinar sebentar lalu menghilang:

“Aku tak ingin mencintaimu seperti kembang api menuntut malam.”

Kembang api memang menawan, tetapi hanya bertahan dalam hitungan detik sebelum padam.

Baca Juga :  Mengapa Power Nap Penting bagi Tubuh Kita? Berikut Penjelasannya

Hal ini menggambarkan hubungan yang hanya berlandaskan gairah sesaat, tanpa kedalaman yang nyata.

Sebaliknya, malam tetap ada meskipun tanpa kembang api.

Ini menunjukkan bahwa cinta sejati bukan tentang momen-momen spektakuler, tetapi tentang keberadaan yang konsisten dan tidak tergantung pada situasi tertentu.

2. Menjadi Tempat Berlindung bagi Orang yang Dicintai

Alih-alih menjadi sesuatu yang menuntut perhatian, sang penyanyi lebih memilih untuk menjadi tempat perlindungan bagi orang yang dicintainya:

“Maka jika dikehendaki, aku ingin menjadi malam itu sendiri ooh.”

Malam dalam lagu ini melambangkan ketenangan dan penerimaan.

Seorang yang benar-benar mencintai tidak memaksa pasangannya untuk selalu tampil bersinar, melainkan bersedia menjadi tempat bernaung dan memberi ketenangan.

Cinta yang baik adalah cinta yang memberi kenyamanan, bukan cinta yang membuat seseorang merasa harus selalu tampil sempurna di hadapan pasangannya.

3. Mencintai Tanpa Memaksa atau Menuntut

Salah satu kekuatan dari lagu ini adalah pengulangan lirik yang mempertegas maknanya:

“Tiada pernah menuntut kembang api tuk menggoreskan pesonanya.”

Pesan ini menyampaikan bahwa cinta sejati bukanlah tentang mengubah seseorang agar sesuai dengan ekspektasi kita.

Dalam hubungan, sering kali seseorang berharap pasangannya selalu memberikan kejutan, selalu romantis, atau selalu melakukan sesuatu yang spesial.

Baca Juga :  Fanny Seogi Keluhkan Royalti Lagu 'Asmalibrasi'

Namun, lagu ini justru mengajarkan bahwa mencintai berarti menerima seseorang apa adanya, tanpa tuntutan atau tekanan.

Cinta yang sehat tidak membuat pasangan merasa terbebani untuk selalu “bersinar.” Justru, dalam keheningan dan kesederhanaan pun, cinta bisa tetap kuat.

4. Kebahagiaan dalam Hal-Hal Sederhana

Bagian lagu yang paling emosional adalah ketika penyanyi mengungkapkan bahwa kebahagiaan dalam cinta sering kali datang dari hal-hal kecil yang sederhana:

Tiada hal yang lebih menyenangkan…saat ku menjelang tidur selain membayangkanmu,… memeluk erat hangat tubuhmu oooh.”

Pengulangan bait ini menegaskan bahwa cinta sejati tidak selalu tentang kejutan besar atau momen spektakuler.

Justru, hal-hal kecil seperti memikirkan orang yang kita cintai sebelum tidur bisa menjadi bentuk kebahagiaan yang mendalam.

Pesan ini mengingatkan kita bahwa cinta bukan hanya tentang hal-hal besar dan luar biasa, tetapi tentang kebersamaan dan keintiman yang tulus.

5. Ketulusan Mencintai Tanpa Pamrih

Di bagian akhir lagu, pesan utama kembali ditegaskan dengan lirik berikut:

“Maka jika dikehendaki, aku ingin menjadi malam itu sendiri…”

“Tiada pernah menuntut kembang api tuk menggoreskan pesonanya.”

Cinta yang tulus adalah cinta yang tidak memaksakan kehendak, tidak menuntut perhatian, tetapi tetap setia dan menerima apa adanya.

Baca Juga :  La Casa de Papel : Strategi Gila Dibalik Topeng 

Banyak hubungan yang berakhir karena salah satu pihak merasa harus selalu memenuhi ekspektasi pasangannya.

Lagu ini mengajarkan bahwa cinta sejati bukan tentang memberi tekanan pada pasangan agar terus bersinar, tetapi tentang menjadi seseorang yang bisa diandalkan, hadir dalam segala keadaan, dan tetap mencintai meskipun tanpa kemegahan.

Jadi, lagu Cinta Kembang Api dari Gie mengajarkan bahwa cinta sejati tidak harus selalu spektakuler.

Cinta yang baik adalah cinta yang tidak menuntut, tidak memaksa, dan tidak mengharapkan sesuatu yang berlebihan dari pasangan.

Seperti malam yang menerima kembang api tanpa menuntut, cinta yang tulus adalah cinta yang membebaskan, bukan yang membebani.

Lagu ini menjadi pengingat bahwa dalam hubungan, yang terpenting bukanlah seberapa sering kita membuat pasangan kagum, tetapi seberapa sering kita bisa menjadi tempat pulang yang nyaman bagi mereka.

Daripada menjadi kembang api yang hanya bersinar sebentar, bukankah lebih baik menjadi malam yang setia menemani dalam segala keadaan?

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel

You cannot copy content of this page