Penagar.id, NASIONAL – Pemerintah Indonesia merancang pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas mencapai 500.000 barel per hari.
Proyek strategis ini bertujuan memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak.
Kilang ini masuk dalam daftar 21 proyek hilirisasi yang tengah didorong pemerintah dan berpotensi mendapatkan pendanaan dari BPI Danantara.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa proyek ini akan menjadi salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia.
“Kita juga akan membangun refinery (kilang minyak) yang insyaallah kapasitasnya itu kurang lebih sekitar 500.000 barel,” kata dilansir Bisnis.com Senin (3/3/2025) malam.
“Ini salah satu yang terbesar nantinya, ini dalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik,” sambungnya.
Berdasarkan rilis resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang dikutip Selasa (4/3/2025), kilang minyak ini tidak hanya akan mengolah minyak mentah dari dalam negeri tetapi juga dari impor.
Dengan kapasitas produksi mencapai 531.500 barel per hari, kilang ini akan menghasilkan berbagai produk minyak bumi, termasuk bahan bakar minyak (BBM), untuk memperkuat pasokan energi nasional.
Dari sisi investasi, proyek ini membutuhkan dana sekitar US$12,5 miliar atau setara Rp205,54 triliun (asumsi kurs Jisdor Rp16.443 per US$).
Investasi besar ini diharapkan membawa dampak ekonomi signifikan, baik dalam pengurangan defisit neraca perdagangan energi maupun dalam penciptaan lapangan kerja.
Proyek ini berpotensi mengurangi ketergantungan pada impor minyak dengan penghematan hingga 182,5 juta barel minyak per tahun atau setara US$16,7 miliar. (*)