Penagar.id, GORONTALO – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini belum melakukan penahanan terhadap mantan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Khusus, Muhamad Haniv, meskipun telah diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi.
Haniv menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Jumat (7/3/2025) terkait aliran dana yang diduga mengalir untuk mendukung fashion show FH Pour Homme by Feby Haniv, merek pakaian yang dikembangkan oleh anaknya, Feby Paramita.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menjelaskan bahwa penyidik masih dalam tahap mengumpulkan alat bukti yang lebih kuat sebelum mengambil langkah lebih lanjut, termasuk kemungkinan penahanan terhadap Haniv.
“Masih pemeriksaan saksi dan memperkuat alat bukti,” kata Tessa, seperti dilansir Kompas.
Sebenarnya, pemeriksaan terhadap Muhamad Haniv bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh KPK.
Sebelumnya, Haniv telah beberapa kali dipanggil untuk memberikan keterangan seputar dugaan keterlibatan dirinya dalam kasus ini.
KPK secara resmi menetapkan Haniv sebagai tersangka pada Selasa (25/2/2025) setelah menemukan indikasi kuat adanya gratifikasi yang diterimanya selama menjabat sebagai pejabat pajak di Kanwil Jakarta Khusus.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa Haniv diduga telah menerima gratifikasi dengan total nilai mencapai Rp804 juta yang berkaitan dengan penyelenggaraan fashion show anaknya.
Dana tersebut berasal dari berbagai pihak, termasuk para Wajib Pajak di lingkungan Kanwil Jakarta Khusus serta pihak lain di luar lingkup tersebut.(*)