Penagar.id, GORONTALO – Wacana pembentukan bank daerah oleh Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, belakangan menarik perhatian publik.
Pernyataan tersebut tak hanya dianggap sebagai gebrakan politik, namun juga sebagai bentuk visi jangka panjang dalam memperkuat kemandirian ekonomi Gorontalo.
Dukungan terhadap ide tersebut datang dari berbagai kalangan, termasuk dari aktivis muda Gorontalo, Majid Mustaki.
Ia menilai, sikap dan gagasan yang disampaikan Adhan Dambea merupakan bagian dari strategi besar untuk menjadikan Gorontalo lebih berdaya secara ekonomi.
“Apa yang disampaikan oleh Pak Wali Kota itu bukan sebuah gertakan, namun melainkan sebuah cita – cita besar untuk membangun Gorontalo ke arah yang lebih baik,” kata Majid Mustaki, Rabu (9/4/2025).
Menurut Majid, Gorontalo saat ini perlu langkah-langkah konkret untuk keluar dari ketergantungan ekonomi terhadap daerah lain.
Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan membangun lembaga keuangan sendiri yang bisa melayani dan memfasilitasi kepentingan masyarakat lokal.
Ia juga menanggapi soal hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank SulutGo (BSG) yang menuai kekecewaan di tengah masyarakat.
Bagi Majid, keputusan RUPS seharusnya menjadi pelajaran penting bagi para pemangku kepentingan di Gorontalo agar lebih serius memikirkan kemandirian di sektor perbankan.
“Meskipun keputusan itu mengecewakan, namun saya yakin bahwa apa yang disampaikan Pak Adhan dapat mewujudkan cita – cita dan harapan Gorontalo yang siap berdiri di atas kakinya sendiri di bidang perbankan,” tegasnya.
Sejumlah pihak menilai, dukungan dari aktivis seperti Majid memperlihatkan bahwa wacana bank daerah ini bukan sekadar respons sesaat, tetapi berpotensi menjadi gerakan bersama.
Jika digarap serius dan melibatkan banyak pihak, cita-cita memiliki bank sendiri bisa menjadi tonggak sejarah baru bagi Gorontalo.(*)