Mancanegara

Amerika Bantah Terlibat Dalam Kematian Kepala Pasukan Nuklir Rusia

×

Amerika Bantah Terlibat Dalam Kematian Kepala Pasukan Nuklir Rusia

Sebarkan artikel ini
Amerika Serikat Bantah Terlibat dalam Kematian Letnan Jenderal Igor Kirillov. (Foto : AP Photo)
Amerika Serikat Bantah Terlibat dalam Kematian Letnan Jenderal Igor Kirillov. (Foto : AP Photo)

Penagar.id, NASIOANAL – Amerika Serikat menegaskan tidak terlibat dalam peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa Kepala Pasukan Pertahanan Nuklir Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov.

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, pada Selasa (17/12/2024).

“Saya dapat memberitahu Anda bahwa Amerika Serikat tidak mengetahui hal itu sebelumnya dan tidak terlibat,” tegas Miller.

Pernyataan ini muncul setelah Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas operasi yang menyebabkan kematian tokoh militer senior Rusia tersebut.

Baca Juga :  Prancis Tuduh Israel Langgar Gencatan Senjata di Lebanon

Namun, Miller menyoroti dugaan keterlibatan Kirillov dalam penggunaan senjata kimia.

“Dia adalah seorang jenderal yang terlibat dalam sejumlah kekejaman. Dia terlibat dalam penggunaan senjata kimia terhadap militer Ukraina,” tambahnya.

Di sisi lain, Rusia melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova, menyatakan bahwa sekutu Barat Ukraina adalah “kaki tangan” dalam insiden tersebut.

Zakharova menyebut kematian Kirillov sebagai “penghilangan nyawa yang kurang ajar” dan menyatakan keprihatinan atas kemungkinan keterlibatan pihak asing dalam operasi ini.

Baca Juga :  Indonesia Tegaskan Komitmen di UNIFIL, Pastikan Pasukan Perdamaian Tetap di Lebanon

Kronologi Ledakan

Letnan Jenderal Igor Kirillov tewas bersama asistennya akibat ledakan bom di Moskow.

Insiden terjadi saat bom yang dipasang pada sebuah skuter meledak di dekat mereka setelah meninggalkan sebuah gedung di tenggara Moskow pada dini hari waktu setempat.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya juga menyatakan, “Amerika Serikat tidak mengetahui operasi tersebut sebelumnya dan kami tidak mendukung atau membiarkan kegiatan-kegiatan semacam ini.”

Kematian Kirillov menimbulkan pertanyaan besar di tingkat internasional, terutama karena ia merupakan tokoh militer Rusia paling senior yang meninggal sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga :  Ratusan WNI di Luar Negeri Turun ke Jalan, Dukung Aksi Demonstrasi di Indonesia

Kejadian ini diperkirakan akan memperburuk hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat.

Penggunaan bom dalam serangan ini menggarisbawahi meningkatnya eskalasi konflik antara Ukraina dan Rusia, serta menimbulkan kekhawatiran baru tentang keamanan di wilayah tersebut.(*)

** Baca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu di Channel WhatsApp Penagar.id. Klik disini