Penagar.id, GORONTALO – Perwakilan Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus gagal menggelar audiensi dengan pihak Rektorat Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo.
Padahal, sebelumnya Cipayung Plus telah mengajukan permohonan audiensi untuk membahas dugaan intimidasi terhadap mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ekstra kampus.
Surat permohonan audiensi telah dikirimkan pada 12 Februari 2025, dan pihak rektorat menjadwalkan pertemuan pada 24 Februari 2025 di ruang pertemuan kampus.
Ketua Formatur Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Bone Bolango, Jamaludin Hamsah mengaku, ketika perwakilan Cipayung Plus tiba di lokasi, mereka justru diduga dihalangi oleh petugas keamanan dan tenaga pendidik.
“Ibu Rektor sudah menunggu, kami juga sudah siap, tapi kami justru dicegah oleh keamanan dan tenaga pendidik, yang akhirnya membuat kami gagal masuk,” kata Jamaludin, Rabu (13/03/2025).
Ia menjelaskan, audiensi ini penting untuk membahas dugaan tekanan akademik terhadap mahasiswa yang terlibat dalam organisasi ekstra.
Jamaludin mengungkapkan, sejumlah mahasiswa mengaku diancam kehilangan beasiswa KIP-K, diskorsing, bahkan dijatuhi sanksi Drop Out (DO) oleh pihak kampus.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan MBKM, Andriyanto Dai, membantah adanya upaya penghalangan audiensi. Ia menyebut, pihaknya hanya menjalankan standar operasional prosedur (SOP).
Andriyanto juga menyebut perwakilan Cipayung Plus tidak dapat menunjukkan identitas sebagai anggota organisasi saat diminta oleh petugas keamanan kampus UBM.
“Itu hanya sebatas prosedur. Kami perlu memastikan bahwa mereka benar-benar perwakilan Cipayung yang akan bertemu dengan ibu rektor,” kata Andriyanto.(*)