Iklan Platfrom Recreative - Scroll untuk lanjut
Mancanegara

Ikuti Jejak Prancis, Kanada Siap Akui Negara Palestina di PBB

×

Ikuti Jejak Prancis, Kanada Siap Akui Negara Palestina di PBB

Sebarkan artikel ini
Bendera Kanada. (Foto : Dok. Ist)
Bendera Kanada. (Foto : Dok. Ist)

Penagar.id – Pemerintah Kanada menyatakan kesiapan untuk secara resmi mengakui keberadaan Negara Palestina dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Langkah ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, dalam pernyataan yang diunggah di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Jumat (25/7).

Dalam unggahan tersebut, Carney menegaskan posisi negaranya dalam mendukung penyelesaian konflik Timur Tengah melalui skema dua negara.

“Kanada mendukung solusi dua negara yang menjamin perdamaian dan keamanan bagi Israel dan Palestina.”

Lebih lanjut, Carney mengungkapkan bahwa pemerintahannya akan mengambil peran aktif dalam berbagai forum internasional untuk mendorong solusi tersebut, termasuk keterlibatan langsung dalam pertemuan penting yang akan digelar pekan depan.

Baca Juga :  Trump : AS Tak Ingin Warga Gaza Jadi Korban Bantuan Kemanusiaan

“Akan bekerja secara intensif di semua forum untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk melalui partisipasi Menteri Luar Negeri pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB tentang Solusi Dua Negara di New York minggu depan.”

Carney juga tidak segan mengkritik pemerintah Israel atas situasi genting yang tengah berlangsung di Jalur Gaza, khususnya kegagalan mereka dalam merespons krisis kemanusiaan yang kian memburuk.

Baca Juga :  Serangan Udara Israel ke Gaza Kembali Renggut 10 Nyawa, Termasuk 7 Anak

“Kanada mengutuk kegagalan pemerintah Israel dalam mencegah memburuknya bencana kemanusiaan di Jalur Gaza secara cepat.”

Langkah Kanada menyusul inisiatif serupa dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang sebelumnya mengumumkan rencana pengakuan terhadap Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada September 2025.

Pernyataan Macron menuai reaksi keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Ia menyebut bahwa pembentukan negara Palestina akan membahayakan stabilitas dan keamanan Israel di kawasan.

Baca Juga :  Macron Ingatkan Eropa Bersiap di Tengah Ketidakpastian AS

Sebaliknya, kelompok perlawanan Hamas menyambut langkah Macron dengan tangan terbuka. Mereka menyebut pernyataan tersebut sebagai sinyal positif terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Dalam tanggapannya, Hamas menyebut bahwa rencana Prancis adalah bentuk solidaritas terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, serta menuju kemerdekaan penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kota.

Mereka menilai pengakuan internasional seperti itu merupakan langkah menuju keadilan dan mengakhiri penindasan yang mereka alami akibat tindakan Israel.