Penagar.id – Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, mengangkat isu serius soal rendahnya literasi membaca di Indonesia saat berbicara di hadapan para siswa dan guru SMP Negeri 1 Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Jumat (25/7/2025).
Dalam kegiatan yang juga menjadi bagian dari program JMSI Goes to School, Teguh mengungkapkan bahwa Indonesia berada dalam posisi mengkhawatirkan dalam hal minat baca.
Berdasarkan data UNESCO, Indonesia termasuk negara dengan tingkat literasi rendah di dunia.
“Ada satu hal tidak mengenakan yang ingin saya sampaikan. Menurut UNESCO, Indonesia ini termasuk dalam kelompok negara dengan minat baca yang rendah. Hanya sekitar 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 penduduk Indonesia hanya satu yang memiliki minat baca tinggi,” ujar Teguh Santosa.
Selain soal minat baca, Teguh juga menekankan pentingnya daya baca, yaitu kemampuan memahami secara utuh dan mendalam informasi yang dibaca.
Ia mendorong pelajar Padangsidimpuan untuk menunjukkan bahwa mereka bisa mematahkan stigma rendahnya literasi itu.
“Saya percaya bahwa kita semua ingin mematahkan tuduhan itu. Adik-adik harus bisa membuktikan bahwa anak-anak di Padangsidimpuan memiliki minat baca dan daya baca yang tinggi,” katanya.
Dalam ceramahnya, Teguh mengaku optimistis melihat potensi besar di wajah-wajah pelajar Padangsidimpuan.
Ia menggambarkan bahwa dari ruang kelas ini bisa lahir generasi terbaik bangsa, mulai dari insinyur, penegak hukum, guru, hingga astronot.
“Saya melihat calon insinyur, anggota TNI dan Polri, jaksa yang hebat, hakim yang adil, juga calon guru yang siap mengabdikan diri untuk mendidik anak bangsa.”
“Atau ada yang mau jadi astronot,” tanya Teguh.
Teguh menekankan, cita-cita hanya bisa diraih melalui proses, tidak ada keberhasilan yang datang seketika.
Ia juga membagikan pengalamannya berkeliling dunia, dari negara maju yang teknologinya canggih, hingga negara tertinggal dan terpecah karena konflik.
Dari situ, ia menyimpulkan bahwa masa depan negara selalu berada di tangan generasi mudanya.
“Kunci dari setiap negara, yang maju maupun terbelakang, ada di tangan generasi muda. Dan generasi muda di sini yang menentukan apakah Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara, Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi hebat atau sebaliknya.”
“Melihat wajah adik-adik semua yang bersinar, saya yakin, kalian termasuk dalam golongan yang ingin bangsa kita lebih maju lagi. Belajar dan bekerjalah dengan lebih baik lagi,” demikian Teguh.
Sinergi JMSI dan Dunia Pendidikan
Setelah sesi ceramah ditutup dengan lagu “Padamu Negeri”, rombongan JMSI dijamu oleh Kepala SMPN 1 Padangsidimpuan, Batras Lubis, di ruang kerjanya.
Ia menyampaikan apresiasi atas kemitraan yang terjalin antara JMSI dan dunia pendidikan.
Batras mengatakan sekolahnya sejak awal mendorong pelajar agar lebih selektif dan bijak dalam menggunakan teknologi digital untuk kepentingan positif, terutama untuk mendukung pembelajaran.
Ketua JMSI Sumatera Utara, Rianto, menjelaskan bahwa program “JMSI Goes to School” merupakan bentuk nyata perhatian organisasi terhadap perkembangan pendidikan di era disrupsi informasi.
“Disrupsi informasi melalui platform digital melanda kita semua. Perlu bagi kita untuk selalu bersinergi agar perkembangan teknologi digital memberikan manfaat,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pengurus JMSI pusat dan daerah, di antaranya Ketua Harian JMSI Pusat Ari Rahman, Ketua Organisasi JMSI Pusat Faisal Mahrawa, Ketua JMSI Tabagsel Yusrizal Ucok Nasution, serta pengawas dari Dinas Pendidikan Padangsidimpuan, M. Faisal Aziz.(rilis)