Penagar.id – Pemerintah Provinsi Gorontalo memastikan penyaluran bantuan ternak sapi berjalan sesuai rencana dan mekanisme resmi.
Berdasarkan hasil penelusuran ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, jumlah sapi yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) tercatat sebanyak 793 ekor. Angka tersebut telah dinyatakan sinkron dan sesuai.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario mengatakan, perbedaan data yg sempat beredar bukan disebabkan adanya penyimpangan melainkan hasil pembahasan anggaran antara pemerintah provinsi dan badan anggaran pada tahapan perencanaan, dari usulan pemerintah provinsi yang disetujui Dewan hanya sejumlah 793 ekor karena keterbatasan anggaran.
“Kami menargetkan seluruh penyaluran 793 ekor sapi selesai tepat waktu,” kata Muljady, saat di hubungi via telpon, Kamis (13/11/2025).
Muljady menjelaskan, perbedaan data yang sempat muncul bukan disebabkan penyimpangan, melainkan hasil penyesuaian anggaran antara pemerintah provinsi dan Badan Anggaran DPRD.
Peternakan Jadi Program Prioritas
Menurut Muljady, sektor peternakan tetap menjadi salah satu program prioritas Gubernur Gorontalo. Pemerintah provinsi berkomitmen menjaga kesinambungan bantuan bagi kelompok peternak, meski anggaran tahun semakin terbatas.
Peternakan merupakan program prioritas Gubernur, oleh karena itu meskipun dengan keterbatasan anggaram yangg ada, bapak Gubernur akan tetap mengupayakan bantuan ternak tahun depan sekitar 500 ekor.
Selain itu akan di alokasikan juga anggaran untuk program Inseminasi Buatan (IB) atau istilah lazim di masyarakat yaitu kawin suntik yang bertujuan untuk mempercepat populasi ternak sapi juga untuk peningkatan produktivitas ternak sapi di gorontalo.
Manfaat lain adalah perbaikan genetik sapi yang beredar di masyarakat sekaligus juga untuk mencegah kawin sedarah yang berdampak pada menurunnya kualitas sapi-sapi yang dipelihara.
Saat ini, terdapat sekitar 117 petugas inseminator yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Gorontalo. Para petugas ini aktif melayani permintaan masyarakat yang ingin melakukan IB pada sapi milik mereka.
“Program ini diterima baik oleh masyarakat. Sebagian besar peternak kini bergantung pada IB. Mereka mulai memahami manfaatnya dan mengenal sapi hasil inseminasi buatan,” ucap Muljady.
Pemerintah provinsi berencana membentuk pos-pos IB di setiap kabupaten agar layanan ini lebih mudah dijangkau masyarakat.
“Kami tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar pelaksanaan IB berjalan efektif dan terarah,” tuturnya
Efisiensi dan Peningkatan Mutu Genetik
Program IB dinilai strategis karena satu pejantan unggul dapat membuahi ratusan sapi betina. Selain efisien, metode ini memperbaiki mutu genetik sapi lokal dengan penggunaan semen dari pejantan unggul baik sapi bali, Limousin, Simmental, atau Brahman dll.
Hasil persilangan tersebut menghasilkan keturunan yang lebih produktif, memiliki pertumbuhan lebih cepat, bobot badan lebih besar, Sapi hasil IB juga memiliki nilai jual lebih tinggi, sehingga berdampak langsung pada peningkatan pendapatan peternak.
Transparansi dan Akuntabilitas
Pemerintah Provinsi Gorontalo menegaskan komitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan penyaluran bantuan ternak. Semua data dan laporan keuangan disusun melalui sistem resmi pemerintah yang dapat diakses secara terbuka.
Pemerintah daerah berharap masyarakat memahami bahwa seluruh proses penyaluran sapi dilakukan sesuai mekanisme dan perencanaan yang telah disetujui bersama DPRD.
Dengan strategi itu, Pemprov Gorontalo ingin memastikan setiap ekor sapi yang disalurkan benar-benar memberi manfaat bagi peternak, sekaligus memperkuat fondasi ketahanan pangan dan kemandirian peternakan daerah.(rls)






