Kesehatan

FAO : Kasus Obesitas RI Naik Dua Kali Lipat dalam 20 Tahun

×

FAO : Kasus Obesitas RI Naik Dua Kali Lipat dalam 20 Tahun

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi obesitas. (Foto: Istockphoto/turk_stoc)
Ilustrasi obesitas. (Foto: Istockphoto/turk_stoc)

Penagar.id – Jumlah orang dewasa yang mengalami obesitas di Indonesia mencapai 21,6 juta jiwa pada 2022. Angka ini disampaikan dalam laporan Badan Pangan Dunia (FAO) 2024.

Dalam laporan tersebut  terungkaop Lonjakan ini naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2002 yang hanya sekitar 10 juta jiwa.

Pertambahan jumlah kasus obesitas di tanah air menimbulkan pertanyaan serius: apa penyebab utama melonjaknya angka ini?

Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu faktor kunci. Kecenderungan pada makanan instan, konsumsi tinggi gula, dan rendah serat kian mendominasi.

Baca Juga :  dr. Grace Tumewu Diperiksa APH Terkait Dana PEN, Pelayanan RSUD Otanaha Kota Gorontalo Terganggu?

Kondisi tersebut diperburuk oleh aktivitas fisik yang semakin minim akibat pola hidup sedentari.
Prevalensi obesitas dewasa di Indonesia kini mencapai 11,2 persen pada 2022, naik dari 9,3 persen pada 2012.

Dengan populasi besar, Indonesia menempati peringkat kelima di ASEAN untuk jumlah penderita obesitas dewasa.

Lonjakan lebih dari 11 juta kasus dalam kurun 20 tahun ini menandakan adanya tantangan serius dalam sistem pangan nasional sekaligus pola makan masyarakat.

Fenomena ini juga memperlihatkan bahwa krisis gizi di Indonesia tidak hanya terkait kekurangan asupan, tetapi juga salah pola makan.

Baca Juga :  Waduh, Ribuan Orang di Gorontalo Tertular HIV/AIDS, Ini Sebabnya

Obesitas kerap berdampingan dengan masalah gizi lainnya, seperti stunting pada anak dan anemia pada perempuan usia subur.

Obesitas dianggap sebagai “wajah baru” krisis pangan modern, dimana kalori tersedia dalam jumlah banyak, tetapi kualitas nutrisi justru tertinggal.

Makanan olahan, tinggi gula, dan berlemak lebih mudah dijangkau dibandingkan buah, sayur, dan pangan sehat lainnya.

Secara global, tren obesitas juga meningkat, dari 12,1 persen pada 2012 menjadi 15,8 persen pada 2022.
Meski bukan satu-satunya negara terdampak, pertambahan absolut kasus obesitas di Indonesia memberi peringatan tersendiri.

Baca Juga :  Waspada Hepatitis B, Sebanyak 6,7 Juta WNI Diperkirakan Terinfeksi

Dalam dua dekade, jumlah penderita obesitas di tanah air bertambah lebih dari 11 juta orang—setara dengan jumlah penduduk Provinsi Riau.

Dengan kondisi tersebut, tantangan gizi Indonesia tidak lagi hanya fokus pada persoalan kekurangan gizi, tetapi juga kualitas pola makan yang salah arah.

** Baca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu di Channel WhatsApp Penagar.id. Klik disini