Penagar.id, SULUT – Inovasi dalam kepemimpinan daerah memainkan peran vital dalam memajukan kesejahteraan masyarakat melalui manajemen pemerintahan, program pembangunan, serta pengelolaan anggaran yang berkelanjutan.
Pernyataan ini disampaikan oleh calon Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe dari partai Golkar, Jabes Ezar Gaghana, bersama calon Wakil Bupati Pdt. Patras Madonsa dalam kampanye dialogis di Manalu, Kecamatan Tabukan Tengah, Jumat (08/11/2024).
“Saya pernah dipercaya memimpin Sangihe, dan dari apa yang saya telah lakukan itu, ternyata ada feedback atau dampak yang ditimbulkan seperti peningkatan anggaran yang bisa menembus angka satu triliun lebih. Dan ini juga tentu berdampak kepada masyarakat melalui program pemerintah,” ungkap Jabes.
Jabes juga menyoroti posisi geografis Sangihe yang strategis sebagai gerbang utara Indonesia di Nusa Utara. Menurutnya, potensi ini perlu dioptimalkan dan diatur dengan baik.
“Kita tidak bisa memungkiri bahwa saat ini keuntungan tersebut hanya dikuasai oleh segelintir orang, sementara pemerintah dan masyarakat tidak mendapatkan apa-apa,” tegasnya.
Meski menyadari faktor usia, Jabes dan Patras Madonsa merasa terpanggil untuk berkontribusi demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
“Semua potensi daerah ini harus dikelola secara terbuka, bukan hanya dikuasai oleh segelintir orang dengan cara tertutup,” tegasnya.
“Sebagai daerah perbatasan, maka harus ada keterbukaan, ekonomi terbuka, dan hubungan yang terbuka pula dengan pihak lain, namun semua keterbukaan tersebut harus diatur dalam sebuah regulasi,” ujar Jabes.
Jabes optimistis bahwa pengelolaan yang tepat akan membawa Sangihe menuju kemajuan, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Bagi daerah tentu dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat pula,” jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Jabes mengajak masyarakat untuk bijak dalam menentukan pilihan. Ia juga mengingatkan pentingnya menolak politik uang demi stabilitas pemerintahan yang berdampak positif dalam jangka panjang.
“Mana yang akan kita pilih, uang yang hanya dapat dinikmati sehari atau pemerintahan yang stabil selama 5 (lima) tahun yang tentunya program dan lainnya dapat dirasakan. Semua itu dikembalikan lagi kepada para pemilih itu sendiri,” tandasnya.(*)