Lingkungan

Menteri ESDM: Muhammadiyah Sudah Turun Kelola Tambang Bekas Adaro

×

Menteri ESDM: Muhammadiyah Sudah Turun Kelola Tambang Bekas Adaro

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Muhammadiyah Kelola Tambang Bekas Adaro. (Foto : Muhammadiyah.or.id)
Ilustrasi. Muhammadiyah Kelola Tambang Bekas Adaro. (Foto : Muhammadiyah.or.id)

Penagar.id, NASIONAL – Muhammadiyah telah turun mengambil alih pengelolaan tambang bekas perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) milik PT Adaro Energy Tbk.

Hal ini dipastikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

“Muhammadiyah sekarang sudah turun juga. Kita sudah positif. Kita pakai yang eks-Adaro,” ujar Bahlil.

Pilihan ini mengakhiri pertimbangan Muhammadiyah terhadap dua opsi lokasi bekas tambang PKP2B yang ditawarkan pemerintah.

Baca Juga :  Mengkhawatirkan, Aktivitas PETI di Dopalak Paleleh Gunakan Alat Berat

Sebelumnya, organisasi keagamaan ini diberikan kesempatan memilih antara lahan bekas tambang PT Adaro Energy Tbk dan PT Arutmin Indonesia, yang keduanya berada di Kalimantan Selatan.

Lahan bekas PKP2B Adaro mencakup 7.437 hektare (ha), sedangkan bekas tambang milik Arutmin jauh lebih luas, mencapai 22.900 ha.

Selain itu, terdapat pula lahan eks Kideco seluas 13.613 ha yang turut menjadi opsi bagi pihak lain.

Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, mengungkapkan bahwa timnya telah menyiapkan struktur perusahaan untuk mengelola tambang ini.

Baca Juga :  Satu Ekskavator di Wilayah PETI Kabupaten Gorontalo Di-police Line, 3 Pelaku Diamankan

Dua entitas baru akan berfungsi sebagai holding company dan operating company.

“Sekarang ini sudah dibentuk tim yang saya sebagai ketua timnya, tapi dalam kapasitas itu bukan sebagai ahli tambang, tapi sebagai ketua PP yang membidangi ekonomi,” jelas Muhadjir.

“Karena itu sekarang sudah kami bentuk dua korporasi badan, ada strategic company ini jadi holding. Kemudian, juga nanti ada operating company,” sambungnya.

Baca Juga :  Persoalan Sawit Buol : Permohonan Keberatan PT HIP Ditolak Pengadilan

Operating company tersebut, kata Muhadjir, akan bekerja sama dengan operator dan kontraktor untuk mengoptimalkan pengelolaan tambang.

Muhadjir menambahkan, perusahaan ini melibatkan para ahli Muhammadiyah yang memiliki kompetensi di bidang pertambangan.

“Kemudian nanti ada operating company yang bertugas mengoperasikan lembaga kita untuk bekerja sama dengan pihak operator dan kontraktor di lapangan dan ini kumpulan para ahli di Muhammadiyah,” tandasnya.(*)

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel

You cannot copy content of this page