Suara MahasiswaHeadline

Gorontalo jadi Sorotan Nasional usai Penyerangan Aktivis, Polda Didesak Bertidak Tegas

×

Gorontalo jadi Sorotan Nasional usai Penyerangan Aktivis, Polda Didesak Bertidak Tegas

Sebarkan artikel ini
Mantan koordinator Pusat Aliansi BEM Nusantara (Koorpus BEM Nus) 2021-2022 Eko Pratama (tengah). (Foto : Dok. Ist.)
Mantan koordinator Pusat Aliansi BEM Nusantara (Koorpus BEM Nus) 2021-2022 Eko Pratama (tengah). (Foto : Dok. Ist.)

Penagar.id – Mantan koordinator Pusat Aliansi BEM Nusantara (Koorpus BEM Nus) 2021-2022 Eko Pratama angkat bicara mengenai peristiwa penyerangan yang menimpa rekan sesama aktivis mahasiswa yang terjadi di Gorontalo.

Pernyataan ini disampaikan berkaitan dengan kejadian yang menimpa koordinator Daerah BEM Nusantara Gorontalo harun Alulu yang terjadi di jalan simpang tiga kompleks hanthaleya cafe kelurahan kayubulan, kecamatan limboto Gorontalo.

Kejadian tersebut terjadi selang beberapa hari setelah beberapa kelompok mahasiswa termasuk BEM Nusantara Gorontalo melakukan aksi Demonstrasi di Mapolda Gorontalo menyikapi permasalahan tambang emas ilegal yang terjadi di kabupaten pohuwato.

Baca Juga :  Rincian HPS Diduga Bocor, Tender Puskesmas Mananggu Boalemo Sudah Diatur?

“Ya, kami sangat menyayangkan apa yang terjadi terhadap kawan-kawan BEM Nusantara di Gorontalo, penyerangan oleh orang tak di kenal (OTK) buntut dari penyampaian pendapat di muka umum menjadi ancaman yang nyata bagi kebebasan berekspresi,” kata Eko Pratama di Jakarta pada Sabtu (17/5/2025).

“Bagaimana tidak, dugaan kami mengarah kesana,berdasarkan informasi yang kami dapatkan bahwa peristiwa penyerangan terhadap koorda BEM Nus Gorontalo tersebut terjadi hanya selang beberapa hari setelah mereka melakukan aksi demonstrasi di Mapolda Gorontalo,” lanjutnya.

Baca Juga :  Polda Gorontalo jadi Simbol Kegagalan Penanganan Tambang Ilegal?

Lanjut eko menyampaikan bahwa silang pendapat di lapangan atas agenda advokasi harusnya di tanggapi biasa saja oleh pihak manapun, adapun yang merasa tertanggu atas gerakan tersebut harusnya tidak perlu mengambil langkah brutal seperti melakukan penyerangan ataupun bentuk intimidasi lainya.

Ini sangat menciderai kebebasan berpendapat yang di lindungi oleh undang-undang, maka dari itu pihak yang berwenang yaitu kepolisian wajib mengusut tuntas, menemukan pelakunya dan membongkar motif penyerangan tersebut agar jelas, terang-benderang dan menghilangkan asumsi liar yang sedang berkembang.

Baca Juga :  Santoso Kartono Tak Bisa Lepas Tangan atas Konflik Lahan Hulawa

“Kami menyampaikan dukungan moral kepada kawan-kawan mahasiwa yang sedang melakukan advokasi berkaitan dengan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang terjadi di Gorontalo,” ujarnya.

“Kami mendesak agar pihak Kepolisian Daerah Gorontalo dapat segera menindaklanjuti berbagai laporan penyerangan Aktivis ini secara serius dan transparan, serta memberikan rasa aman bagi para aktivis mahasiswa yang kritis menyampaikan pendapat, melakukan advokasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan Hidup Daerah Mereka dari kerusakan akibat Aktivitas Penambangan tersebut,” tutup eko.(rilis)

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel

You cannot copy content of this page