Mancanegara

Amerika Bela Israel, Sebut Surat Penangkapan untuk Netanyahu Tak Berdasar

×

Amerika Bela Israel, Sebut Surat Penangkapan untuk Netanyahu Tak Berdasar

Sebarkan artikel ini
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS) dan Presiden terpilih Donald Trump. (Foto : Ist.)
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS) dan Presiden terpilih Donald Trump. (Foto : Ist.)

Penagar.id, INTERNASIONAL – Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS), mengkritik keras keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Surat tersebut juga mencakup perintah serupa untuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan pemimpin militer Hamas, Mohammed Deif, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam konflik Gaza.

Biden menegaskan bahwa keputusan ICC tersebut tidak dapat diterima. “Apa pun yang mungkin tersirat dari ICC, tidak ada kesetaraan… tidak ada… antara Israel dan Hamas,” ujar Biden, mengutip CNBC Indonesia Jumat (22/11/2024),

Baca Juga :  Protes Rencana Netanyahu, Ribuan Warga Tel Aviv Tuntut Hentikan Agresi Israel ke Palestina

“Kami akan selalu mendukung Israel dalam menghadapi ancaman terhadap keamanannya,” tambah Biden.

Pernyataan ini diikuti oleh respons resmi Gedung Putih. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional menyebut langkah ICC bermasalah secara prosedural.

“Kami tetap sangat prihatin dengan kesibukan jaksa penuntut untuk mencari surat perintah penangkapan dan kesalahan proses yang meresahkan yang menyebabkan keputusan ini,” katanya.

Baca Juga :  Jejak Diplomasi Indonesia di China, dari Soekarno hingga Prabowo

Ia juga menegaskan bahwa AS dan Israel tidak memiliki kewajiban yuridis terhadap ICC.

Trump Janjikan Pembelaan

Presiden terpilih Donald Trump, yang akan dilantik pada Januari 2025, melalui penasihat keamanan nasional pilihannya, Mike Waltz, turut menyatakan pembelaannya terhadap Israel.

Waltz menilai keputusan ICC menunjukkan bias antisemit.

Baca Juga :  Macron Ingatkan Eropa Bersiap di Tengah Ketidakpastian AS

“ICC tidak memiliki kredibilitas, dan tuduhan ini telah dibantah oleh pemerintah AS,” ujarnya melalui platform X.

Respons tersebut juga berkaitan dengan penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebelumnya, PBB melaporkan adanya indikasi genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Namun, laporan itu ditolak oleh pemerintah AS.(*)

 

Baca selengkapnya di Sini

** Baca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu di Channel WhatsApp Penagar.id. Klik disini