Penagar.id – Komite Pencinta Alam Indonesia (KPAI) segera dideklarasikan pada 19–21 September 2025 di Kampung Kopi Banaran, Bawen, Kabupaten Semarang. Momentum ini bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Jawa Tengah.
Gagasan pembentukan KPAI datang dari Chief of Event sekaligus penggagas acara, Budiyanto Hadinagoro, bersama West District Syndicate.
Menurutnya, KPAI lahir dari keinginan menyatukan komunitas pencinta alam dari berbagai latar, mulai dari camper van, motocam, hingga kelompok camping di berbagai daerah.
“Kami ingin semua komunitas, tanpa memandang merek tenda, motor, atau mobil, bisa bergabung dalam satu wadah bersama. KPAI diharapkan menjadi ruang perekat antarpencinta alam di Indonesia,” ujar Budiyanto, Senin (15/9/2025), dilansir inilah.com
Dalam perhelatan perdana itu, panitia berencana menobatkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi sebagai Bapak KPAI Indonesia.
Penobatan diberikan karena kepedulian Gubernur terhadap alam sejak masa kuliah hingga kini, termasuk aktivitas camping dan penggunaan camper van pribadi.
Selain itu, Anggota BPK RI, Fathan Subchi, juga akan disematkan sebagai Pembina KPAI.
Peran Fathan dianggap penting dalam mendorong berbagai program pelestarian lingkungan sekaligus pemberdayaan komunitas pencinta alam.
Sekitar 100 tenda peserta dari komunitas di Jawa, DIY, dan Jabodetabek akan meramaikan deklarasi ini, dengan keterbatasan lokasi menjadi alasan pembatasan jumlah peserta.
Dukungan juga mengalir dari jejaring West District Syndicate yang dikomandoi Bang Dona dari Bandung dan Bang Bayu dari DIY.
Keduanya bertindak sebagai Organizing Committee (OC), sementara Budiyanto berperan sebagai Steering Committee (SC).
Budiyanto menjelaskan, penobatan Gubernur Jateng sebagai Bapak KPAI memiliki makna simbolis karena selaras dengan visinya menjadikan Rawa Pening, Dieng, dan Kopeng sebagai destinasi wisata unggulan berbasis alam.
Ia berharap program ini bisa menjadi inspirasi nasional dalam pengembangan wisata berkelanjutan.
Dengan mengusung semangat “Kita Harus Merawat Warisan Alam untuk Anak Cucu Kita,” acara KPAI tetap berpegang pada falsafah pencinta alam Indonesia: “Take nothing but pictures, leave nothing but footprints, kill nothing but time.”
Selain deklarasi, acara juga menampilkan musik Staso Didi Kempot dan pertunjukan Opera Si Anom Baru Klinting.
Pertunjukan budaya itu dipilih untuk memperkuat nilai kearifan lokal sekaligus mendukung program pelestarian alam yang diinisiasi Gubernur Jateng.
Dinas Pariwisata Jawa Tengah, Bank BPD Jateng, PMI, serta UMKM komunitas ikut mendukung kegiatan ini.
Budiyanto berharap KPAI dapat berkembang sebagai gerakan nasional yang memperkuat solidaritas pencinta alam, sekaligus mempertegas komitmen menjaga kelestarian alam Indonesia untuk generasi mendatang.