Penagar.id, NASIONAL – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengingatkan bahwa Eropa harus bersiap menghadapi kemungkinan Amerika Serikat tidak lagi berada di pihak mereka dalam konflik Rusia-Ukraina.
Ia juga membuka peluang untuk menggunakan kekuatan nuklir sebagai bagian dari perlindungan benua tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, AS menjadi sekutu utama bagi banyak negara di Eropa, termasuk Ukraina, dalam menghadapi agresi Rusia.
Namun, sejak pemerintahan Donald Trump, kebijakan luar negeri Washington mengalami perubahan signifikan.
AS kini cenderung mengurangi dukungan terhadap Ukraina dan mengambil posisi yang lebih pragmatis terhadap Rusia.
Macron menegaskan bahwa perlindungan Eropa harus menjadi prioritas utama. Ia bahkan membuka ruang diskusi strategis mengenai pertahanan benua tersebut.
“Saya telah memutuskan untuk membuka perdebatan strategis mengenai perlindungan melalui pencegahan kita terhadap sekutu-sekutu kita di benua Eropa,” kata Macron dilansir CNN Indonesia, Rabu (5/3/2025).
Menurutnya, Eropa tidak bisa lagi bergantung sepenuhnya pada Amerika Serikat.
Ia menekankan bahwa negara-negara Eropa harus memiliki strategi pertahanan sendiri, terutama untuk membantu Ukraina dalam memperkuat pertahanan diri di tengah invasi Rusia yang masih berlangsung.
“Pencegahan nuklir kami melindungi kami, itu milik Prancis yang lengkap, berdaulat dari ujung ke ujung,” tegas Macron.
Ia juga menegaskan bahwa perlindungan nuklir ini memberikan jaminan keamanan yang lebih besar bagi Prancis dibandingkan negara-negara tetangganya.
Macron memperingatkan bahwa Eropa kini memasuki era baru yang lebih bergejolak.
Jika tidak segera bertindak, negara-negara Eropa bisa kehilangan kendali atas situasi yang semakin memburuk akibat agresi Rusia.
“Amerika Serikat sekutu kami, telah mengubah posisinya dalam perang ini, kurang mendukung Ukraina dan meragukan apa yang terjadi setelahnya,” ujarnya.
Meskipun begitu, Macron tetap optimistis bahwa AS akan terus berada di pihak mereka. Namun, ia juga menekankan bahwa Eropa harus memiliki rencana cadangan jika skenario terburuk terjadi.
“Tetapi, kita harus siap jika itu tak terjadi,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, Macron mengumumkan rencana pertemuan para pemimpin Eropa di Paris pekan depan.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyusun strategi demi menciptakan perdamaian yang langgeng.(*)