Penagar.id – Ketegangan geopolitik antara Thailand dan Kamboja menimbulkan tanda tanya besar terhadap keberlangsungan SEA Games 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Thailand pada Desember mendatang.
Meskipun situasi keamanan belum stabil, Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tetap menjalankan persiapan kontingen Merah Putih seperti biasa.
SEA Games ke-33 ini rencananya akan digelar pada 9–20 Desember di sejumlah kota besar Thailand seperti Bangkok, Chonburi, dan Songkhla.
Namun, pecahnya konflik bersenjata di kawasan perbatasan kedua negara sejak Kamis (24/7/2025) memicu kekhawatiran terhadap keberlangsungan event multinasional ini.
Menanggapi kondisi tersebut, Menpora RI Dito Ariotedjo menyatakan bahwa pemerintah Indonesia bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terus mencermati situasi regional dan belum menerima informasi resmi terkait pembatalan ajang tersebut.
“Pastinya kami dari Kemenpora dan juga bersama dengan NOC ini memonitor untuk perkembangan terkini terkait dengan SEA Games,” kata Dito di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Ia juga menegaskan bahwa koordinasi terus dilakukan, termasuk dengan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, guna memastikan kesiapan atlet Indonesia.
“Untuk hari ini, baru kemarin kalau tidak salah Jumat saya makan siang dengan Presiden NOC Pak Okto \(Raja Sapta Oktohari) di Kemenpora, melaporkan perkembangan bahwa sementara masih on, tetapi memang banyak isu yang berkembang tapi prinsipnya kita dari sisi Indonesia menyiapkan calon-calon atlet yang akan kita berangkatkan,” kata Dito.
Hingga saat ini, Pemerintah Thailand belum mengeluarkan pernyataan resmi apakah SEA Games 2025 akan tetap digelar sesuai jadwal atau mengalami penundaan akibat krisis keamanan.
Selain menjadi tuan rumah SEA Games, Thailand juga dijadwalkan menyelenggarakan dua event olahraga internasional lainnya: Kejuaraan Dunia Voli Putri 2025 pada Agustus dan Grand Prix Taekwondo 2025 pada September.
Situasi konflik dikhawatirkan akan berdampak pada ketiga perhelatan besar tersebut.
Di tengah ketidakpastian ini, Indonesia memilih bersikap waspada namun optimistis, dengan tetap mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya.
