Penagar.id, GORONTALO – Fenomena siswa berseragam sekolah yang bermain di tempat biliar yang ada di Kota Gorontalo menuai sorotan aktivis.
Hal ini dinilai sebagai persoalan serius yang menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, sehingga memerlukan tindakan tegas dari pihak terkait.
Aljupri, salah satu Aktivis di Gorontalo menilai pengelola Borneo Billiard telah lalai dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya.
Menurutnya, keberadaan siswa di tempat seperti itu bertentangan dengan visi misi daerah dalam membangun pendidikan moral dan karakter bangsa.
“Melihat apa yang terjadi, kami menilai pihak Borneo Billiard tidak menjunjung tinggi tanggung jawab sosial dan pendidikan moral,” kata Aljupri, Selasa (17/12/2024).
Aljupri juga menyoroti celah pengawasan yang dimanfaatkan pihak pengelola demi keuntungan bisnis semata.
Siswa yang bermain di jam sekolah atau tanpa pengawasan orang tua dianggap sebagai indikasi lemahnya kontrol sosial.
“Kehadiran siswa berseragam di tempat hiburan semacam ini menunjukkan adanya celah pengawasan yang dimanfaatkan oleh pihak pengelola untuk keuntungan semata, tanpa memikirkan dampak buruknya bagi siswa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Aljupri mendesak pemerintah Kota Gorontalo dan aparat terkait untuk segera mengambil langkah tegas demi mencegah masalah serupa terulang kedepannya.
“Kami mendesak Pemerintah Kota Gorontalo serta aparat terkait agar segera mengambil langkah tegas terhadap Borneo Billiard ini, bila perlu ditutup.
Aljupri mengaku saat ini pihaknya sedang membangun konsolidasi dengan sejumlah organisasi maupun elemen masyarakat.
“Hal seperti ini tentu tidak bisa dibiarkan. Dani ini akan kami kawal terus. Insya Allah dalam waktu dekat kami akan menggelar aksi di DPRD maupun kantor Walikota Gorontalo,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu tempat Billiard di Kota Gorontalo diduga membiarkan siswa untuk masuk dan bermain billiard di jam belajar.
Siswa SMP dan SMA tersebut nampak masih mengenakan seragam sekolah tengah asik bermain billiard pada pukul 11:50 Wita, Selasa (10/12/2024).
Sementara itu, Owner Borneo Billiard, Jonathan saat dikonfirmasi mengaku sudah memberikan peringatan kepada para siswa.
“Kita sudah himbau jika bawa baju lapis silahkan diganti,” kata Jonathan kepada awak media saat dihubungi via Whatsapp, pada Rabu (11/12/2024).(*)