Penagar.id – Move on dari sebuah hubungan bukan sekadar tentang melupakan, tetapi tentang bagaimana seorang perempuan bisa bangkit dengan penuh percaya diri.
Kehilangan seseorang yang pernah berarti tentu bukan hal yang mudah, tetapi memilih untuk tetap anggun dan tidak larut dalam kesedihan adalah keputusan yang menunjukkan kedewasaan.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menerima kenyataan dengan kepala tegak.
Mengakui bahwa hubungan telah berakhir bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa seseorang siap melangkah ke babak baru dalam hidupnya.
Tidak perlu menyangkal atau terus mempertanyakan apa yang salah.
Setiap perpisahan terjadi karena alasan tertentu, dan sering kali, alasan itu baru akan terlihat jelas seiring berjalannya waktu.
Dengan menerima kenyataan, hati akan lebih ringan dan pikiran lebih terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan baik di masa depan.
Setelah menerima kenyataan, penting untuk mengalihkan perhatian pada diri sendiri.
Sebuah hubungan yang berakhir bukanlah akhir dari segalanya. Justru ini adalah waktu terbaik untuk lebih mengenal dan mencintai diri sendiri.
Melakukan hal-hal yang disukai, mulai dari mencoba hobi baru, bepergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi, hingga memanjakan diri dengan perawatan tubuh, adalah cara efektif untuk mengisi waktu dengan hal-hal positif.
Saat seorang perempuan fokus pada dirinya sendiri, ia akan menyadari bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada kehadiran orang lain, melainkan pada bagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri.
Namun, ada satu hal yang harus dihindari dalam proses move on, yaitu drama dan dendam. Elegansi seorang perempuan terlihat dari caranya menghadapi perpisahan.
Menghindari drama, tidak mengumbar kesedihan di media sosial, dan menahan diri untuk tidak terus membicarakan mantan kepada orang-orang di sekitarnya adalah langkah bijak yang akan menjaga harga diri.
Menjadikan perpisahan sebagai ajang untuk balas dendam atau membuktikan sesuatu justru akan semakin menguras energi dan memperpanjang luka.
Daripada membuang waktu untuk memikirkan hal yang sudah berlalu, lebih baik menggunakan energi tersebut untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Di saat yang bersamaan, membangun kembali rasa percaya diri menjadi bagian penting dalam proses penyembuhan.
Tidak jarang, putus cinta membuat seseorang merasa kurang berharga, bahkan meragukan kemampuannya untuk dicintai lagi.
Namun, perempuan yang kuat tidak akan membiarkan perasaan itu berlarut-larut. Ia akan kembali mengingat nilai dan potensi yang dimilikinya.
Jika perlu, ia akan mengubah gaya hidupnya, mulai dari cara berpakaian, pola pikir, hingga kebiasaan sehari-hari, untuk menciptakan versi terbaik dari dirinya sendiri.
Setelah luka hati perlahan sembuh, tidak ada salahnya untuk membuka diri terhadap hal-hal baru.
Namun, penting untuk memastikan bahwa keputusan tersebut diambil bukan karena pelarian, melainkan karena hati sudah benar-benar siap.
Mengenal orang baru, menjelajahi lingkungan yang berbeda, dan mencoba pengalaman yang belum pernah dilakukan sebelumnya bisa menjadi cara untuk kembali merasakan kebahagiaan.
Tetapi, cinta yang baru akan lebih indah jika dimulai dengan hati yang utuh, bukan hanya sekadar untuk mengisi kekosongan.
Pada akhirnya, move on dengan elegan bukan hanya tentang melupakan seseorang, tetapi juga tentang menemukan kembali diri sendiri.
Luka boleh datang, tetapi bangkit dengan kepala tegak adalah pilihan.
Tidak ada yang lebih berkelas daripada seorang perempuan yang mampu menghadapi perpisahan dengan bijak, tanpa drama, dan tetap berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya.(*)
