Iklan Platfrom Recreative - Scroll untuk lanjut
HeadlineMetropolis

Supir Truk Keluhkan Distribusi Solar Subsisi di SPBU Limboto

×

Supir Truk Keluhkan Distribusi Solar Subsisi di SPBU Limboto

Sebarkan artikel ini
Proses antrian yang ada di SPBU Limboto. (Foto : Dok.Ist.)
Proses antrian yang ada di SPBU Limboto. (Foto : Dok.Ist.)

Penagar.id – Pelayanan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Limboto, Kabupaten Gorontalo dikeluhkan masyarakat pengguna kenderaan berbahan bakar Solar.

Menurut mereka, solar subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi kendaraan angkutan niaga, malah dialihkan ke jeriken oleh pihak SPBU.

Aktivitas tersebut terpantau dilakukan secara terbuka di halaman SPBU Limboto pada Jumat (18/7/2025). Padahal, puluhan truk tengah mengantri hingga menutupi ruas jalan utama.

Baca Juga :  Belasan Debt Collector di Gorontalo Diamankan Polisi, Diduga Rusak Gudang Finance 

“Kami sudah mengantri dari subuh, tapi solar habis katanya. Sementara kami lihat sendiri mereka isi di gelon, langsung diangkut pakai mobil pribadi,” ujar salah satu sopir truk yang enggan menyebutkan namanya.

Ia mengungkapkan, praktik semacam itu sudah berulang kali terjadi.

“Ini sudah sering. Kami cuma bisa pasrah. Kalau protes, takutnya nanti kami malah tidak dilayani sama sekali,” tuturnya.

Baca Juga :  Buntut Kasus DPW, Kapolda Metro Jaya Mutasi 34 Polisi

Mereka menduga, ada penyimpangan dalam penyaluran BBM bersubsidi. Jika benar dugaan ini, maka hal tersebut melanggar peraturan yang berlaku.

Mengacu pada Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, pelaku penyalahgunaan distribusi solar subsidi dapat dipidana penjara hingga 6 tahun serta dikenai denda paling banyak Rp60 miliar.

Baca Juga :  Jepang Masih Dilanda Wabah Influenza, Terburuk dalam Dua Dekade

Tak hanya itu, Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 juga menegaskan bahwa solar subsidi hanya boleh digunakan untuk kendaraan tertentu dan dilarang diperjualbelikan secara bebas.

Hingga berita ini dimuat, pihak pengelola SPBU Limboto belum memberikan tanggapan terkasit keluhan masyarakat ini. Tim awak media yang ada di lapangan terus berusaha mendapatkan konfirmasi.