Penagar.id – Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo menyambangi Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada Kamis (20/11/25) untuk membahas percepatan pembangunan ruas terakhir Outer Ring Road (GORR) Gorontalo.
Konsultasi tersebut secara khusus menyoroti progres segmen III yang hingga kini menjadi penentu tuntasnya proyek jalan lingkar tersebut.
Dalam pertemuan itu, pemerintah pusat kembali menekankan bahwa penyelesaian segmen III merupakan faktor krusial.
Kehadiran segmen ini diyakini mampu memangkas waktu perjalanan menuju Pelabuhan Gorontalo serta mengurai kemacetan yang selama ini terpusat di jalur perkotaan.
Tanpa segmen tersebut, pemanfaatan dua segmen GORR yang sudah selesai dinilai belum dapat optimal.
Ditjen Bina Marga menyampaikan bahwa seluruh dokumen persiapan, seperti studi kelayakan, DED, dan AMDAL, telah lengkap dan siap digunakan.
Satu isu yang masih menghambat adalah pembebasan lahan, yang belum sepenuhnya tuntas meski proses administratif lainnya telah berjalan.
Pemerintah pusat memberikan ruang agar tahapan pembebasan lahan bisa dilakukan secara bertahap melalui pendanaan multiyears dari APBD.
Skema ini diharapkan dapat menghilangkan bottleneck dan membuka jalan bagi dimulainya konstruksi segmen III tanpa harus menunggu seluruh lahan terbebaskan sekaligus.
Sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN), GORR dipandang vital bagi perkembangan ekonomi Gorontalo, terutama dalam memperlancar pergerakan barang, memperkuat rantai distribusi, dan mendukung stabilitas pasokan daerah.
Wakil Ketua I DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, yang ikut serta dalam konsultasi itu, menegaskan komitmen legislatif untuk mempercepat penyelesaian lahan.
“Pembebasan lahan bisa dilakukan bertahap dengan pendanaan multiyears. Yang penting prosesnya mulai berjalan agar konstruksi segmen III dapat segera dimulai,” ujarnya.






