Penagar.id, NASIONAL – Pemerintah Indonesia dan China telah menandatangani kesepakatan senilai senilai Rp 156 triliun pada Minggu (10/11/2024).
Melansir CNBC Indonesia, kesepakatan yang berlangsung di Forum Bisnis ini meliputi berbagai sektor termasuk energi baru, teknologi, pangan dan bioteknologi.
Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa China merupakan negara yang memiliki peradaban besar yang telah lama terjalin dengan Indonesia.
Kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan China yang baru saja ditandatangani mencakup berbagai bidang yang penting untuk memperkuat hubungan kedua negara.
Salah satu kesepakatan utama adalah Protokol Persyaratan Fitosanitari yang memungkinkan ekspor buah kelapa segar dari Indonesia ke China.
Protokol ini mengatur standar kesehatan tanaman untuk memastikan bahwa kelapa yang diekspor memenuhi persyaratan yang ketat dari pihak China, sehingga membuka peluang pasar yang lebih besar bagi produk pertanian Indonesia.
Selain itu, terdapat juga Pedoman Kerja Teknis untuk mempromosikan perikanan tangkap berkelanjutan.
Dalam hal ini, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan praktik-praktik perikanan yang ramah lingkungan dan memastikan bahwa sumber daya laut digunakan secara berkelanjutan, dengan tujuan untuk melindungi ekosistem laut dan mendukung ketahanan pangan berbasis kelautan.
Kerja sama yang tidak kalah penting adalah dalam bidang ekonomi biru, yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Melalui Memorandum Saling Pengertian mengenai penguatan kerja sama ekonomi biru, Indonesia dan China sepakat untuk mengembangkan sektor-sektor seperti perikanan, energi terbarukan, serta pariwisata berbasis kelautan yang ramah lingkungan.
Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan di kedua negara.
Di sisi lain, kedua negara juga menandatangani kesepakatan dalam pengelolaan sumber daya mineral.
Melalui Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Sumber Daya Mineral, Indonesia dan China berkomitmen untuk memperkuat eksplorasi dan pengelolaan mineral secara efisien dan berkelanjutan, guna memenuhi kebutuhan industri di kedua negara serta kebutuhan pasar global.
Tak hanya itu, kerja sama dalam bidang mineral hijau juga menjadi fokus, dengan penekanan pada pemanfaatan mineral yang mendukung teknologi energi terbarukan, seperti litium untuk kendaraan listrik dan baterai.
Kesepakatan lainnya mencakup pengelolaan sumber daya air, yang juga sangat penting mengingat tantangan global terkait dengan krisis air dan perubahan iklim.
Melalui Memorandum Saling Pengertian mengenai kerja sama di bidang sumber daya air, kedua negara sepakat untuk berbagi pengetahuan dan teknologi guna mengelola sumber daya air secara efisien, baik untuk kebutuhan domestik, pertanian, maupun industri.
Terakhir, ada pula kesepakatan terkait dengan penilaian kesesuaian, yang memastikan bahwa standar dan regulasi yang berlaku di kedua negara saling diselaraskan.
Kesepakatan ini bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan antara Indonesia dan China, memastikan bahwa produk dan proses yang diperdagangkan memenuhi standar kualitas yang disepakati bersama.
Secara keseluruhan, kesepakatan-kesepakatan ini mencerminkan upaya kedua negara untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor yang penting, dengan fokus pada keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan.(*)
Baca selengkapnya di Sini