Penagar.id, NASIONAL – Ketua DPP PDI-P Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan terkait pemecatan Joko Widodo (Jokowi) dari keanggotaan partai.
Menurutnya, keputusan tersebut telah melalui proses pertimbangan yang matang.
“Sudah selesai dan semua sudah berjalan,” ujar Ganjar seusai menghadiri rapat terbuka peringatan Lustrum XV dan Dies Natalis ke-75 Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (19/12/2024).
Ganjar menambahkan, keputusan ini juga mencerminkan konsistensi Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dalam mendukung pemerintahan Jokowi hingga masa jabatan selesai.
“Semua sudah dihitung, Ibu Mega itu orang yang sangat konsisten, maka beliau pernah ber-statement ‘Kami akan mendukung sampai selesai.’ Itulah kenapa sampai selesai dulu, baru kemudian dilakukan tindakan,” jelasnya.
Alasan dan Waktu Pemecatan
Keputusan pemecatan Jokowi diambil setelah ia tidak lagi menjabat sebagai Presiden. Ganjar menyebutkan, langkah ini diambil untuk menghindari interpretasi negatif dari publik.
“Mungkin kalau mecatnya di tengah jalan masih berkuasa, mungkin interpretasi orang lain dan mungkin orang juga akan ah enggak konsisten. Bu Mega tunjukan konsistensi itu,” paparnya.
Sebelumnya, PDI-P mengumumkan pemecatan 27 kader melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang ditandatangani Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Nama-nama yang dipecat termasuk Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.
Dalam SK tersebut, Jokowi dipecat karena dianggap menyalahgunakan kekuasaan dan merusak tatanan demokrasi.
Tindakan ini dinilai melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai tahun 2019.
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka diberhentikan karena maju sebagai calon wakil presiden 2024 dari partai lain.
Pada Pilpres 2024, Gibran mendampingi Prabowo Subianto yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Bobby Nasution, menantu Jokowi, juga diberhentikan dari PDI-P lantaran maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara dari partai lain.
Bobby mencalonkan diri dalam Pilkada Sumut 2024 dengan dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Ganjar menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari penegakan disiplin partai.
Langkah ini, kata dia, diharapkan menjadi sinyal tegas bagi seluruh kader untuk mematuhi aturan dan keputusan partai.
“Itu penghormatan beliau (Megawati Soekarnoputri), konsistensi beliau, atas dukungan 100 persen pada pemerintahan Jokowi,” tuturnya.(*)