Penagar.id, GORONTALO – Bone Bolango tengah menyiapkan strategi pembangunan industri jangka panjang dengan menitikberatkan pada sektor berbasis pertanian dan perkebunan.
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Bone Bolango tahun 2025-2045 menargetkan optimalisasi komoditas unggulan seperti kelapa, jagung, dan aren sebagai bahan baku industri olahan.
Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Bone Bolango, Amir Hamzah Hadju, mengungkapkan hal ini saat membuka Forum Group Discussion (FGD) penyusunan RPIK Bone Bolango 2025-2045.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bone Bolango ini berlangsung di Café & Resto Naffil, Kamis (27/2/2025).
Menurut Amir, pembangunan industri berbasis sektor pertanian dan perkebunan memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan yang terencana agar sektor ini mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat serta menciptakan lapangan kerja baru.
Selain industri berbasis pertanian dan perkebunan, RPIK Bone Bolango juga akan difokuskan pada tiga sektor utama lainnya.
Salah satunya adalah industri perikanan dan kelautan yang akan dikembangkan melalui pengolahan hasil perikanan agar lebih kompetitif di pasar domestik maupun internasional.
“Selanjutnya, industri kreatif dan pariwisata, yakni mendorong pertumbuhan industri kreatif berbasis kearifan lokal, termasuk kerajinan tangan dan produk berbasis budaya,” kata Amir Hamzah Hadju.
“Kemudian industri manufaktur dan energi terbarukan dengan mengembangkan industri yang ramah lingkungan serta berbasis energi terbarukan guna mendukung keberlanjutan ekonomi dan lingkungan,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa perencanaan industri yang matang menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, FGD ini diharapkan dapat menjadi forum strategis untuk merumuskan kebijakan yang akan menjadi pedoman pembangunan industri selama 20 tahun ke depan.
Dalam upaya memastikan keberlanjutan pembangunan industri, Amir menekankan perlunya perencanaan yang selaras dengan kebijakan tata ruang.
Hal ini penting agar pengembangan sektor industri tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga lingkungan dan sosial.
“Olehnya, perencanaan yang matang dalam sektor industri menjadi sangat penting guna memastikan bahwa pengembangannya sejalan dengan kebijakan tata ruang dan visi pembangunan Kabupaten Bone Bolango ke depan,” kata Pj. Sekda.
Ia mengungkapkan bahwa sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bone Bolango Nomor 5 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), kawasan peruntukan industri (KPI) telah ditetapkan dengan luas sekitar 285 hektar.
KPI tersebut mencakup wilayah di Kecamatan Botupingge, Kecamatan Suwawa Selatan, dan Kecamatan Kabila Bone.
“Ini menjadi landasan penting dalam pengembangan sektor industri yang berbasis potensi daerah, baik dari segi sumber daya alam, tenaga kerja, maupun infrastruktur pendukung,” terangnya.
Dengan perencanaan yang komprehensif dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Bone Bolango diharapkan dapat menjadi pusat industri berbasis sumber daya lokal yang berdaya saing tinggi, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.(*)