Penagar.id, GORONTALO – Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik penggilingan padi di Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, pada Sabtu (08/03/25).
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan agar pasokan beras bagi masyarakat tetap stabil dan tidak mengalami kendala, terutama di bulan Ramadan yang identik dengan meningkatnya konsumsi bahan pokok.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau kondisi stok beras di lapangan untuk memastikan tidak ada potensi kelangkaan yang bisa berdampak pada kenaikan harga.
“Kami Komisi II DPRD lakukan monitoring dan pengecekan stok beras di penggilingan padi yang ada di wilayah Kabupaten Gorontalo dengan tujuan untuk memastikan stok pangan dalam hal ini beras di wilayah Kecamatan Boliyohuto tetap terpenuhi,” kata Mikson.
“Sejauh ini, ketersediaan stok beras di penggilingan masih terbilang aman, sebab menurut pemantauan kami di lapangan masih ada stok beras yang mencukupi,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Ramadan kerap menjadi momen di mana permintaan bahan pokok meningkat tajam, sehingga berisiko memicu kenaikan harga.
Oleh karena itu, DPRD berupaya memastikan agar distribusi beras berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Komisi II DPRD berharap harga beras tetap stabil hingga Hari Raya Idulfitri, agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga yang berlebihan.
Selain itu, langkah pengawasan ini diharapkan dapat memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok beras tetap aman dan harga tetap terkendali.
Dengan adanya pemantauan langsung ke lapangan, DPRD berharap dapat lebih cepat mengidentifikasi dan mengatasi potensi permasalahan terkait ketersediaan serta harga beras di pasaran.
Selain ketersediaan beras, stabilitas harga juga menjadi perhatian utama dalam peninjauan ini.
DPRD menilai bahwa meskipun stok masih mencukupi, perlu ada langkah antisipasi agar harga tidak mengalami lonjakan yang dapat memberatkan masyarakat.
“Ke depannya, kami selaku DPRD yang juga memiliki fungsi sebagai pengawasan akan terus melakukan monitoring serta berkoordinasi dengan pihak terkait guna menjaga stabilitas ketersediaan pangan hingga harga jual beras di lapangan,” tambah Mikson.(*)