Penagar.id, MANCANEGARA – Sebuah sungai besar di Sao Paulo, Brasil, mendadak berubah menjadi hijau zamrud.
Diduga ini dampak dari kekeringan parah yang melanda kota metropolitan ini dalam sepekan terakhir.
Menurut laporan dari ABC News, otoritas lingkungan setempat menyatakan bahwa perubahan warna pada Sungai Pinheiros disebabkan oleh mekarnya alga, yang dipicu oleh penurunan signifikan tingkat air sungai akibat kekeringan.
Fenomena tersebut mulai terlihat sejak hari Senin (9/9/2024) dan terus berlanjut hingga Selasa (10/9/2024).
Bersamaan dengan itu, kualitas udara di Sao Paulo juga memburuk, terlihat seperti tertutup asap tebal.
Baca Juga : Sidang Korupsi Timah : Saksi Beberkan Arahan Jokowi
Asap ini diduga berasal dari massa panas dan kering yang menghambat penyebaran polutan dari kawasan hutan yang tengah terbakar.
Brasil saat ini mengalami kekeringan terburuk dalam tujuh dekade terakhir.
Beberapa sungai besar di lembah Amazon bahkan mengering dan mencapai titik terendah dalam sejarah.
Kebakaran hutan yang tidak terkendali di kawasan Amazon juga telah menyebabkan kerusakan pada area lindung, serta menyebarkan asap hingga memperburuk kualitas udara di berbagai wilayah negara tersebut.
Warga di kota terbesar di Amerika Selatan ini turut mengeluhkan asap yang menyebar dan bau tidak sedap di sekitar sungai.
“Jika suasana panas di siang hari dan suhu menurun, bau busuk akan semakin menyengat setelah pukul 1 malam,” kata analis Flavio Xavier Santana.
Baca Juga : 5 Kader PDIP Cabut Gugatan SK Pengurus dan Minta Maaf
Dalam dua hari berturut-turut, asap membuat warga Sao Paulo menghirup udara yang tercemar parah, menjadikannya sebagai kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia setelah Addis Ababa di Ethiopia.
Badan lingkungan hidup Sao Paulo telah mengklasifikasikan kualitas udara pekan ini sebagai sangat buruk.
Warga setempat juga diminta untuk menghindari aktivitas fisik berat di luar ruangan, tetap terhidrasi, serta menjaga pintu dan jendela tetap tertutup.(*)
*Baca selengkapnya di Sini