Penagar.id, INTERNASIONAL – Serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza pada Jumat (20/12), menewaskan 10 anggota keluarga di wilayah utara, termasuk tujuh anak-anak.
Peristiwa ini terjadi di tengah eskalasi konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 14 bulan.
Badan penyelamat pertahanan sipil Gaza mengonfirmasi bahwa serangan ini menargetkan sebuah rumah di Jabalia al-Nazla, barat daya Jabalia.
“Ada 10 martir, semuanya menjadi sasaran serangan udara di rumah mereka di Jabalia al-Nazla, barat daya Jabalia,” ungkap Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil.
Ia menambahkan bahwa para korban berasal dari keluarga yang sama, dengan korban tertua berusia enam tahun. Selain itu, 15 orang lainnya mengalami luka-luka.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menyasar “beberapa teroris yang beroperasi di sebuah bangunan militer milik organisasi teroris Hamas.”
Namun, mereka mengklaim data korban yang dilaporkan tidak sesuai dengan informasi internal mereka.
“IDF terus beroperasi secara tepat terhadap organisasi teroris di Jalur Gaza sesuai dengan hukum internasional,” ujar pernyataan resmi mereka.
Operasi militer besar Israel di Gaza dimulai sejak Oktober 2024 dengan tujuan mencegah penguatan kembali Hamas di wilayah tersebut.
Sementara itu, upaya gencatan senjata terus dilakukan oleh mediator internasional, termasuk Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.
Perang ini bermula dari serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.208 orang.
Hamas juga dilaporkan menahan 251 sandera, dengan 96 orang masih berada di Gaza, menurut militer Israel.
Hingga kini, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 orang, mayoritas warga sipil.(*)
**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel
