Penagar.id, NASIONAL – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang telah mengirimkan pasokan amunisi untuk mendukung negaranya.
Netanyahu menegaskan bahwa bantuan senjata dari Washington sangat penting bagi Israel dalam menghadapi ancaman dari Iran dan kelompok proksi yang berafiliasi dengan Teheran.
Dalam sebuah pernyataan video yang disampaikan dalam bahasa Inggris, Netanyahu secara terbuka memuji Trump sebagai sosok pemimpin yang selalu berdiri di sisi Israel.
Pernyataan ini mempertegas kedekatan hubungan kedua tokoh tersebut, terutama dalam konteks kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah.
Pasokan amunisi yang dikirimkan ke Israel sebenarnya merupakan bantuan yang sempat ditangguhkan oleh pemerintahan AS di bawah mantan Presiden Joe Biden.
Saat itu, pemerintahan Biden lebih berhati-hati dalam memberikan dukungan militer kepada Israel, terutama di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan.
Namun, dengan adanya kebijakan baru yang diterapkan oleh Trump, bantuan militer itu akhirnya kembali dikirimkan.
Netanyahu menilai keputusan ini sebagai langkah strategis yang akan memperkuat posisi Israel dalam menghadapi ancaman dari Iran, terutama terkait program nuklir negara tersebut serta kelompok proksi yang beroperasi di berbagai wilayah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Netanyahu secara konsisten menegaskan bahwa Iran merupakan ancaman utama bagi keamanan Israel.
Ia menyoroti program nuklir Iran dan aktivitas kelompok proksi yang didukung oleh Teheran, seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Sejak perang antara Israel dan Hamas pecah pada Oktober 2023, Netanyahu semakin gencar menyuarakan perlunya tindakan keras terhadap kelompok-kelompok yang disebutnya sebagai bagian dari “Poros Teror Iran.”
Dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan bahwa Donald Trump adalah teman terbaik yang pernah dimiliki Israel di Gedung Putih.
Pernyataan Netanyahu ini bukanlah yang pertama. Pada bulan lalu, dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang tengah berkunjung ke Israel, Netanyahu juga mengungkapkan hal serupa.
Ia menegaskan bahwa dengan dukungan penuh dari AS, Israel akan dapat “menyelesaikan pekerjaan” dalam menghadapi ancaman dari Iran dan kelompok proksi yang selama ini menargetkan kepentingan Israel.
Lebih lanjut, Netanyahu menyoroti langkah-langkah yang telah diambil Tel Aviv sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Ia mengklaim bahwa Israel telah “memberikan pukulan telak terhadap poros teror Iran” dengan menyerang kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Teheran di berbagai wilayah.
Dalam pernyataannya, Netanyahu juga menegaskan bahwa selain Hamas, jaringan kelompok yang tergabung dalam “poros perlawanan” yang didukung Iran mencakup Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.
Kedua kelompok ini diketahui memiliki hubungan erat dengan Teheran dan kerap berkonflik dengan Israel serta sekutu-sekutunya di kawasan.
Dinamika Politik dan Implikasi Bantuan Militer AS
Keputusan Trump untuk mengirimkan kembali bantuan amunisi ke Israel tentu memiliki dampak besar dalam dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah.
Dukungan ini berpotensi meningkatkan ketegangan antara Israel dan Iran, mengingat kedua negara telah lama berada dalam persaingan geopolitik yang sengit.
Selain itu, langkah ini juga dapat memicu reaksi dari komunitas internasional, terutama negara-negara yang mendukung penyelesaian konflik di kawasan melalui jalur diplomasi.
Meski demikian, bagi Netanyahu dan pemerintahannya, dukungan dari Trump dianggap sebagai faktor kunci dalam memastikan keberlanjutan strategi militer Israel terhadap ancaman dari Iran dan kelompok-kelompok proksi yang beroperasi di Timur Tengah.(*)