Iklan Platfrom Recreative - Scroll untuk lanjut
Kesehatan

Alasan Pria Tampak Lebih Lemah saat Demam

×

Alasan Pria Tampak Lebih Lemah saat Demam

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pria demam (Foto: health.indozone)
Ilustrasi pria demam (Foto: health.indozone)

Penagar.id, NASIONAL – Ada anggapan di masyarakat yang mengatakan bahwa pria seringkali tampak lebih lemah dan manja saat sakit, terutama ketika mengalami demam.

Beberapa orang berpendapat bahwa mereka bisa terlihat lebih rentan daripada wanita ketika menghadapi kondisi yang serupa.

Namun, ada penjelasan medis yang dapat menjawab pertanyaan ini.

Penelitian mengungkapkan bahwa sistem kekebalan tubuh pria dan wanita berfungsi berbeda, yang pada gilirannya mempengaruhi respons mereka terhadap penyakit.

Beberapa studi menunjukkan bahwa pria lebih rentan terhadap infeksi berat dibandingkan wanita.

Ini terlihat jelas selama pandemi COVID-19, di mana pria mendominasi jumlah rawat inap dan kematian.

Baca Juga :  Koperasi Merah Putih Disiapkan Jadi Ujung Tombak Layanan Kesehatan Desa

Fenomena serupa juga terjadi pada pandemi flu 1918, di mana jumlah kematian pria lebih banyak dibandingkan wanita.

Menurut Dr. Matthew Memoli dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases, ada beberapa alasan mengapa pria lebih mudah mengalami infeksi serius, seperti kurangnya tindakan pencegahan.

Pria jarang memakai masker, mencuci tangan, atau menjaga kebersihan.

Selain itu, gaya hidup mereka yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan enggan mencari perawatan medis, turut memperburuk kondisi tubuh mereka saat sakit.

Perbedaan Sistem Imun Pria dan Wanita

Penelitian juga menunjukkan bahwa faktor biologi memainkan peran penting dalam perbedaan respons tubuh terhadap penyakit.

Baca Juga :  Mata Sering Berkedut? Kenali Myokymia dan Cara Mengatasinya

Berdasarkan studi pada hewan dan manusia, diketahui bahwa wanita memiliki sistem imun yang lebih reaktif dibandingkan pria.

Profesor Sabra Klein, seorang ahli mikrobiologi molekuler dan imunologi dari Johns Hopkins University, menjelaskan bahwa sel imun wanita lebih cepat mendeteksi virus dan bakteri.

Selain itu, wanita memproduksi lebih banyak sitokin—protein yang berfungsi merespons infeksi—dan antibodi mereka lebih banyak, sehingga lebih efektif dalam melawan penyakit.

Faktor genetik juga mempengaruhi, karena gen yang terlibat dalam sistem imun banyak terdapat pada kromosom X, yang dimiliki dua kali oleh wanita, namun hanya satu kali pada pria.

Baca Juga :  Daun Kelor, Superfood Alami untuk Kesehatan Ibu dan Janin

Kekuatan Sistem Imun Bisa Jadi Bumerang

Meski sistem imun wanita lebih responsif, hal ini terkadang bisa membawa dampak negatif. Sistem imun yang terlalu aktif bisa menyebabkan gejala penyakit menjadi lebih parah.

Gejala seperti demam, kelelahan, dan hidung tersumbat sebenarnya merupakan respons tubuh terhadap infeksi. Jika sistem imun terlalu berlebihan, bisa muncul peradangan yang memperburuk kondisi tubuh.

Kesimpulannya, meski pria mungkin terlihat lebih lemah saat demam, ini bukan berarti mereka hanya berlebihan.

Ada faktor biologis dan imunologis yang menjelaskan mengapa pria lebih rentan terhadap infeksi dan sering mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan wanita.(*)