Penagar.id, NASIONAL – Di era teknologi yang semakin maju, manusia semakin bergantung pada perangkat digital dalam berbagai aspek kehidupan.
Dari pekerjaan hingga hiburan, hampir semua aktivitas kini melibatkan teknologi. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada konsekuensi yang tidak bisa diabaikan, salah satunya adalah stres digital.
Stres digital adalah kondisi tekanan mental yang muncul akibat penggunaan perangkat elektronik secara berlebihan.
Ponsel pintar, komputer, dan media sosial, yang awalnya bertujuan untuk mempermudah komunikasi serta meningkatkan efisiensi, justru bisa menjadi sumber kecemasan dan kelelahan.
Penyebab Stres Digital
Melansir berbagai sumber, salah satu penyebab utama stres digital adalah paparan informasi yang berlebihan. Setiap hari, kita menerima banyak notifikasi, email, pesan instan, hingga berita yang datang bertubi-tubi.
Otak dipaksa untuk terus memproses berbagai informasi, yang pada akhirnya membuat seseorang merasa kewalahan dan sulit berkonsentrasi.
Kecepatan arus informasi ini juga membuat seseorang merasa harus selalu mengetahui perkembangan terbaru agar tidak tertinggal, yang sering disebut dengan FOMO (Fear of Missing Out).
Selain itu, tekanan untuk selalu terhubung menjadi faktor yang memperparah stres digital. Banyak orang merasa harus selalu online, baik untuk urusan pekerjaan maupun sosial.
Karyawan, misalnya, sering kali masih menerima pesan atau email kerja di luar jam kerja, yang membuat batas antara kehidupan profesional dan pribadi semakin kabur.
Hal ini dapat mengganggu waktu istirahat dan meningkatkan tingkat kecemasan.
Ketergantungan terhadap media sosial juga menjadi penyebab lain stres digital. Platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok sering kali membuat seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain.
Kehidupan yang tampak sempurna di media sosial bisa menimbulkan perasaan tidak puas dan menurunkan kepercayaan diri.
Selain itu, interaksi digital yang bersifat instan membuat seseorang merasa tertekan untuk selalu merespons dengan cepat, yang pada akhirnya meningkatkan stres dan kelelahan mental.
Dampak Stres Digital
Dampak dari stres digital tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental, tetapi juga fisik. Salah satu dampak yang paling umum adalah gangguan tidur.
Terlalu sering menatap layar, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur siklus tidur.
Akibatnya, seseorang bisa mengalami insomnia atau tidur yang tidak nyenyak, yang berdampak pada produktivitas keesokan harinya.
Selain gangguan tidur, stres digital juga bisa menyebabkan sakit kepala, ketegangan otot, hingga gangguan penglihatan akibat terlalu lama menatap layar.
Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu kelelahan kronis dan menurunkan daya tahan tubuh. Secara emosional, stres digital dapat menyebabkan perasaan mudah marah, cemas, bahkan depresi.
Di lingkungan kerja, stres digital dapat menurunkan produktivitas dan kreativitas.
Karyawan yang terlalu banyak menerima informasi dan tuntutan pekerjaan melalui perangkat digital sering kali mengalami kelelahan mental, yang dikenal sebagai burnout.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa membuat seseorang kehilangan motivasi dalam bekerja dan mengalami penurunan kinerja secara signifikan.
Cara Mengatasi Stres Digital
Mengatasi stres digital membutuhkan kesadaran dan upaya untuk mengelola penggunaan teknologi dengan lebih bijak.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur waktu penggunaan perangkat digital.
Mengurangi penggunaan ponsel sebelum tidur dan membatasi waktu bermain media sosial dapat membantu mengurangi beban mental akibat paparan informasi yang berlebihan.
Selain itu, menetapkan batasan dalam komunikasi digital juga penting.
Jika memungkinkan, seseorang perlu menetapkan waktu khusus untuk mengecek email atau pesan kerja agar tidak merasa harus selalu merespons secara instan.
Dengan demikian, waktu istirahat bisa lebih terjaga, dan keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi dapat dipertahankan.
Melakukan aktivitas tanpa layar juga bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi stres digital.
Menghabiskan waktu di alam, membaca buku fisik, atau melakukan olahraga dapat membantu merilekskan pikiran dan mengurangi ketergantungan pada perangkat digital.
Kegiatan ini juga bisa meningkatkan kreativitas dan membantu seseorang untuk lebih fokus dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam juga bisa membantu mengatasi stres digital. Luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri tanpa gangguan teknologi.
Selain itu, tidur yang cukup dan pola makan yang sehat juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah tekanan akibat penggunaan teknologi yang berlebihan.
Di tengah dunia yang semakin terhubung secara digital, stres akibat teknologi menjadi tantangan yang nyata.
Namun, dengan mengenali penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelolanya, kita bisa tetap menikmati manfaat teknologi tanpa harus mengorbankan kesehatan mental.
Kesadaran akan pentingnya keseimbangan dalam penggunaan teknologi akan membantu kita menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.(*)