Hiburan

Sering Pusing Saat Bekerja di Depan Laptop? Coba Aturan 20-20-20!

×

Sering Pusing Saat Bekerja di Depan Laptop? Coba Aturan 20-20-20!

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Pusing saat bekerja di depan Laptop. (Foto : Alodokter)
Ilustrasi. Pusing saat bekerja di depan Laptop. (Foto : Alodokter)

Penagar.id – Di era digital, layar komputer dan laptop telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Baik untuk bekerja, belajar, atau hiburan, banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar tanpa sadar bahwa kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Salah satu efek yang sering terjadi adalah pusing, sakit kepala, dan ketegangan mata.

Kondisi ini dikenal sebagai Computer Vision Syndrome (CVS) atau sindrom kelelahan mata digital.

Jika dibiarkan, bukan hanya kenyamanan yang terganggu, tetapi juga produktivitas menurun.

Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya agar tetap nyaman dalam menggunakan perangkat elektronik.

Merangkum berbagai sumber, penyebab pusing dan mata lelah akibat layar diakibatkan oleh:

1. Paparan Cahaya Biru yang Berlebihan

Layar komputer, laptop, dan ponsel memancarkan cahaya biru yang dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh.

Paparan berlebihan, terutama di malam hari, bisa mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan mata cepat lelah.

Selain itu, cahaya biru juga dapat meningkatkan ketegangan mata yang berujung pada sakit kepala dan pusing.

2. Jarang Berkedip Saat Menatap Layar

Baca Juga :  7 Makanan Tradisional Penghilang Stres, Termasuk Singkong Rebus 

Normalnya, manusia berkedip sekitar 15–20 kali per menit. Namun, saat fokus bekerja di depan layar, frekuensi berkedip bisa berkurang drastis.

Akibatnya, mata menjadi lebih kering, rentan iritasi, dan tegang, yang kemudian memicu rasa pusing.

3. Posisi Layar dan Postur Tubuh yang Tidak Ergonomis

Banyak orang bekerja dengan posisi yang kurang nyaman, misalnya layar terlalu tinggi atau rendah, kursi yang tidak mendukung postur tubuh, serta posisi duduk yang terlalu membungkuk.

Postur yang salah bisa menyebabkan ketegangan pada leher, bahu, dan punggung, yang pada akhirnya berkontribusi pada sakit kepala dan pusing.

4. Terlalu Lama Menatap Layar Tanpa Istirahat

Menatap layar dalam waktu lama tanpa istirahat dapat membuat otot mata bekerja ekstra, sehingga mengalami kelelahan.

Jika terus dipaksakan, ketegangan ini bisa menyebar ke bagian kepala dan menyebabkan pusing atau sakit kepala tegang.

5. Cahaya Ruangan yang Tidak Sesuai

Pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu redup dapat meningkatkan tekanan pada mata.

Misalnya, bekerja di ruangan gelap dengan layar yang terlalu terang bisa membuat mata cepat lelah.

Baca Juga :  Dari Kopi hingga Wedang Ronde, Berikut Minuman Favorit di Musim Hujan

Sebaliknya, pencahayaan yang berlebihan juga bisa menyebabkan refleksi dan silau, yang berujung pada ketegangan mata dan pusing.

Saran Mengatasi Pusing Akibat Menatap Layar

1. Gunakan Aturan 20-20-20

Cara paling sederhana untuk mengurangi ketegangan mata adalah aturan 20-20-20.

Caranya, setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.

Ini akan membantu mata beristirahat dan mengurangi kelelahan.

2. Atur Pencahayaan dengan Baik

Pastikan ruangan memiliki pencahayaan yang cukup. Jika memungkinkan, gunakan cahaya alami dari jendela.

Selain itu, hindari pencahayaan langsung ke layar untuk mengurangi efek silau yang bisa menyebabkan ketegangan mata.

3. Gunakan Filter Cahaya Biru

Sebagian besar perangkat memiliki fitur Night Mode atau Blue Light Filter yang bisa mengurangi intensitas cahaya biru.

Selain itu, menggunakan kacamata anti cahaya biru juga bisa membantu mengurangi dampak buruknya.

4. Perbaiki Postur dan Jarak Pandang

Pastikan layar berada pada jarak 50–70 cm dari mata.

Posisi layar sebaiknya sedikit lebih rendah dari mata agar kepala tidak terlalu menunduk atau mendongak.

Baca Juga :  Fitur Baru Instagram Kini Bisa Penjadwalan Pesan

Gunakan kursi yang mendukung postur tubuh agar tidak menyebabkan ketegangan di leher dan bahu.

Sesuaikan juga ukuran font dan kontras layar. Gunakan ukuran font yang cukup besar agar tidak perlu menyipitkan mata. Atur juga kontras layar agar tidak terlalu terang atau terlalu redup.

5. Gunakan Tetes Mata Jika Diperlukan

Jika mata terasa kering akibat jarang berkedip, gunakan tetes mata khusus untuk mata kering agar tetap lembab.

Ini akan membantu mengurangi iritasi dan ketegangan mata.

Selain itu, dehidrasi bisa memperburuk sakit kepala.

Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air agar otak dan mata tetap bekerja optimal.

Jangan lupa untuk tidur yang cukup untuk membantu mengurangi efek negatif dari paparan layar yang berkepanjangan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika pusing, mata lelah, atau sakit kepala sering terjadi meskipun sudah menerapkan berbagai cara di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Gejala ini bisa menjadi tanda adanya gangguan mata atau masalah kesehatan lainnya, seperti migrain atau gangguan penglihatan.(*)

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel

You cannot copy content of this page