Parlemen

Reses di Kelurahan Bugis, Meyke Camaru Bahas UMKM dan Solusi Banjir

×

Reses di Kelurahan Bugis, Meyke Camaru Bahas UMKM dan Solusi Banjir

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Meyke Camaru saat menggelar reses di Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo pada Rabu (12/2/2025).(Foto : Ist)
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Meyke Camaru saat menggelar reses di Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo pada Rabu (12/2/2025).(Foto : Ist)

Penagar.id, GORONTALO – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Meyke Camaru, kembali turun langsung ke Daerah Pemilihan (Dapil) I Kota Gorontalo dalam agenda reses masa persidangan kedua tahun 2024-2025 pada Rabu (12/2/2025).

Salah satu fokus utama dalam reses ini adalah permasalahan banjir yang terus berulang di Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo serta upaya pemberdayaan pelaku UMKM di kawasan tersebut.

“Reses ini sangat penting karena permasalahan yang dihadapi masyarakat di sini adalah persoalan klasik yang terus berulang setiap tahun, yaitu banjir akibat luapan sungai,” ungkap Meyke.

“Permukiman warga berada di bantaran sungai, dan ini sudah menjadi perhatian dari Balai Wilayah Sungai,” sambungnya.

Baca Juga :  Fadli Poha Gelar Reses di Payunga, Warga Suarakan Berbagai Aspirasi

Meyke juga menekankan bahwa persoalan utama dalam penanganan banjir adalah tingginya sedimen di saluran air.

Ia mendorong adanya kerja sama antara pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan Balai Wilayah Sungai untuk mencari solusi jangka panjang.

“Jika semua stakeholder, baik itu pemerintah kota, provinsi, maupun Balai Wilayah Sungai bersinergi dan menyesuaikan peran serta kewenangannya masing-masing, persoalan banjir ini bisa segera kita selesaikan,” tegasnya.

“Apalagi juga ditunjang dengan anggaran yang memadai, tentu kita akan mampu mengatasi masalah ini bersama,” ujarnya.

Baca Juga :  Hamzah Muslimin Harap Kepengurusan Baru MUI Gorontalo Lebih Aktif dan Inovatif

Selain banjir, Meyke juga menyoroti potensi besar pelaku UMKM di Kelurahan Bugis. Dengan adanya pasar di sekitar permukiman, kawasan ini menjadi pusat perputaran ekonomi rakyat.

“Warga di sini mayoritas bergerak di sektor perdagangan dan UMKM. Berbeda dengan masyarakat pesisir di Tanjung Kramat atau kawasan Kota Utara yang lebih dominan berprofesi sebagai petani,” kata Meyke.

Sebagai upaya konkret, Meyke berencana menginisiasi pembentukan koperasi yang akan menaungi 200 pelaku UMKM.

Program ini akan bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) untuk memastikan akses modal yang lebih terstruktur bagi para pelaku usaha.

Baca Juga :  Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo Desak Regulasi Pelestarian Bahasa Daerah 

“Koperasi bisa menjadi wadah yang menjamin keberlangsungan kegiatan UMKM. Di dalamnya, ada modal usaha dan mekanisme yang sesuai aturan koperasi, sehingga tingkat keberhasilannya akan lebih tinggi,” terangnya.

Meyke juga menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan berbagai program yang berdampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam penanganan banjir dan pemberdayaan ekonomi lokal.

“Kita akan dorong program ini agar pelaku UMKM di Kota Gorontalo benar-benar merasakan manfaatnya,” pungkasnya.(*)

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel

You cannot copy content of this page